TEMPO.CO, Jakarta - Percobaan kudeta yang dilakukan militer Turki terhadap pemerintah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpengaruh pada tingkat penjualan paket wisata ke negara tersebut. “Ada penurunan penjualan,” ucap Cheriatna, pemilik biro perjalanan Cheria Travel, saat dihubungi Tempo, Selasa, 19 Juli 2016.
Cheriatna menuturkan salah satu destinasi favorit usaha biro perjalanannya adalah paket perjalanan umrah dan tour ke Turki. Ia mengatakan, hampir setiap bulan sebelum percobaan kudeta terjadi, ada sekitar sepuluh orang yang mendaftarkan diri berangkat ke Turki. Namun pasca-percobaan kudeta, beberapa konsumen membatalkan pergi ke Turki.
Cheriatna berujar, sebetulnya ada 16 orang yang berencana pergi ke Turki. Namun delapan orang di antaranya sudah memutuskan batal pergi ke Turki dan mengalihkan perjalananya ke negara lain.
Delapan wisatawan yang membatalkan tersebut rencananya akan berangkat ke Turki pada 25 Juli 2016. Mereka memutuskan membatalkan keberangkatan karena kondisi Turki yang tengah bergejolak.
Militer Turki pada Jumat, 15 Juli 2016, mencoba mengkudeta pemerintah Erdogan. Militer memblokade jembatan dan mengambil alih stasiun televisi. Presiden Erdogan akhirnya meminta warganya mendukung pemerintah untuk menolak kudeta. Ia mengimbau masyarakat turun ke jalan untuk menunjukkan dukungan tersebut.
Dalam percobaan kudeta tersebut, setidaknya 290 orang tewas, termasuk seratus orang yang diduga sebagai perencana kudeta. Para petinggi militer Turki pun ditangkap. Lima jenderal tentara Turki ditangkap bersama dengan 2.800 tentara yang diduga terlibat dalam percobaan kudeta tersebut.
DANANG FIRMANTO