TEMPO.CO, Jakarta - Penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR melalui BNI Wilayah Makassar telah mencapai Rp 310 miliar sepanjang paruh pertama tahun ini.
Head of Business Banking BNI Makassar, Faizal Arief Setiawan, mengemukakan realisasi penyaluran kredit produktif untuk segmen UMKM tersebut sebagian besar terserap pada sektor perdagangan di wilayah kerja perseroan.
Adapun cakupan pelayanan BNI Makassar meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Maluku.
"Secara khusus sebagian besar debitur KUR ini bergerak di perdagangan, kendati memang turunannya dari sektor utama seperti pertanian, peternakan dan lainnya," kata Faizal kepada Bisnis, Kamis, 14 Juli 2016.
Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan mampu mengucurkan KUR sebesar Rp500 miliar kepada pelaku UMKM yang beroperasi di wilayah pelayanan BNI Makassar.
Menurutnya, alokasi KUR yang melalui BNI Makassar tersebut diproyeksikan bahkan bakal rampung secara keseluruhan pada Agustus ataupun September mendatang seiring dengan geliat segmen UMKM di Wilayah Makassar. Di sisi lain, perseroan juga secara intensif menjalin kerja sama dengan instansi maupun asosiasi terkait untuk menjaring lebih banyak UMKM potensial berbagai sektor menjadi debitur KUR yang disalurkan BNI.
Langkah tersebut dimaksudkan agar penyeraon KUR tidak hanya terkonsentrasi pada sektor perdagangan, tetapi juga pada sektor agribisnis terkhusus pada petani maupun peternak secara langsung.
"Jika dirincikan, sektor pertanian maupun peternakan secara langsung hanya 10 persen penyerapan KUR kami, ini yang kita upayakan agar bisa naik di semester kedua," paparnya. Sejauh ini, BNI Wilayah Makassar telah menjalin koordinasi dengan Dinas Peternakan Sulsel untuk menyasar usaha pembibitan sapi di daerah tersebut agar bisa terjangkau KUR untuk pelaku usahanya.
Selain itu, perseroan juga telah menjalin kemitraan dengan kelompok petani Bunga Krisan, salah satu komoditas asal Sulsel yang mampu menjangkau pasar ekspor terutama Jepang. "Kami sudah analisis dan siapkan kreditnya namun pelaksanaannya masih berkoordinasi dengan instansi terkait juga. Kami juga menyiapakan pendampingan agar lebih prospek dan layak dibiayai dalam skala besar," ujar Faizal.