TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian mendorong industri tekstil di Indonesia melakukan pengembangan atau diversifikasi produk untuk kebutuhan fashion. Langkah ini dinilai seiring dengan berkembangnya industri fashion dan kreasi desain oleh para desainer.
“Diversifikasi itu menjadi langkah strategis,” ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam siaran pers, Sabtu, 25 Juni 2016.
Saleh menuturkan alasan diversifikasi menjadi langkah strategis adalah saat ini perkembangan permintaan pasar terhadap bahan baku untuk kepentingan fashion relatif semakin tinggi. Namun, sayangnya, sebagian besar dipenuhi dari impor.
Baca Juga: Menjelang Lebaran, Permintaan Produk Tekstil Diperkirakan Naik
Kementerian mencatat perkembangan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) selama dua tahun terakhir cenderung stagnan, baik di pasar domestik maupun internasional. Hal ini merupakan akibat melambatnya perekonomian dunia.
Itu sebabnya, ujar Saleh, pemerintah mengeluarkan berbagai paket kebijakan guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Beberapa cara yang dilakukan antara lain melakukan deregulasi serta memangkas berbagai peraturan, perizinan, dan birokrasi yang masih dirasa menghambat di berbagai kementerian dan lembaga.
Selain itu, pemerintah menyusun sistem pengupahan untuk menjamin kepastian bagi tenaga kerja dan pelaku usaha. Juga menurunkan harga gas, memberikan diskon dan penundaan pembayaran rekening listrik bagi industri, serta beberapa kebijakan lain.
BAGUS PRASETIYO