TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mencatat aktivitas penemuan cadangan minyak dan gas oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tahun ini masih jauh dari harapan. Hal ini diduga akibat pelemahan harga minyak dunia yang terjadi sejak akhir 2014.
"Memang faktornya karena harga," ujar juru bicara SKK Migas, Taslim Z. Yunus, saat pemaparan kinerja hulu migas di Jakarta, Kamis, 22 Juni 2016.
Tercatat, sampai paruh pertama tahun ini, aktivitas survei seismik baru mencakup dua kegiatan. Padahal dalam dokumen rencana kerja dan anggaran (work plan and budget) KKKS, survei ditargetkan mencapai 33 kegiatan. Survei non-seismik juga terpuruk dari rencana sebesar 13 kegiatan, realisasinya hanya 4 kegiatan.
Baca Juga: Minyak dan Gas Masih Melimpah dari Senipah
Aktivitas pengeboran eksplorasi juga mandek di 19 sumur, jauh dari target sebanyak 137 sumur. Program re-entry sumur malah belum sama sekali dilakukan. Padahal menurut dokumen rencana kerja dan anggaran, ada 12 rencana kegiatan.
Kegiatan eksploitasi dan produksi migas justru lebih baik. Per semester I 2016, pengeboran sumur pengembangan (development drilling) mencapai 131 sumur atau 30 persen dari target sebanyak 441 sumur. Program kerja ulang (work-over) mencapai 491 kegiatan, atau 35 persen dari target tahun ini sebanyak 1.1413 kegiatan. Sedangkan program perawatan sumur mencapai 11.952 kegiatan, atau 33 persen dari target tahun ini sebanyak 35.751 sumur.
Berita Menarik: PDIP Tolak Tambahan Modal bagi BUMN, tapi...
Taslim pesimistis aktivitas migas tahun ini tak selaras dengan rencana. Diperkirakan, realisasi survei seismik hanya sebanyak 15 kegiatan, survei non-seismik sebanyak 8 kegiatan. Sedangkan pengeboran eksplorasi diramalkan hanya 65 kegiatan. "Itu pun berlangsung karena harga minyak saat ini mulai membaik."
Angka penemuan cadangan minyak di Tanah Air masih menyedihkan. Bila dibandingkan dengan negara Asia-Pasifik, Indonesia tertinggal oleh Australia dan Malaysia dengan torehan rasio pengembalian cadangan 0,5. Artinya, setiap produksi 1 barel, cadangan yang ditemukan hanya 0,5 barel.
ROBBY IRFANY