TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal perdagangan Jumat pagi, 24 Juni 2016, menguat tipis 3,73 poin atau 0,08 persen menjadi 4.878,04, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 0,9 poin (0,11 persen) menjadi 831,93.
Namun, pada pukul 09.30 WIB, indeks BEI berbalik ke area negatif, turun 37,54 poin (0,79 persen) menjadi 4.834,01.
"IHSG bergerak bervariasi pada awal sesi perdagangan akhir pekan ini di tengah penantian hasil referendum Brexit (rencana Inggris keluar dari Uni Eropa) yang penghitungan suaranya masih terus berlangsung," kata Kepala Riset Universal Broker Satrio Utomo.
Ia memperkirakan IHSG BEI bergerak di kisaran 4.850-4.940 poin akhir pekan ini.
Untuk jangka menengah, dia menjelaskan, secara teknis IHSG berpeluang naik menuju kisaran 5.100 sampai 5.200 poin.
Jika menurut hasil referendum Inggris tetap di Uni Eropa, ia memperkirakan, IHSG bakal terus bergerak naik menuju level psikologis 5.000 poin.
Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere, mengatakan pelaku pasar tidak suka Inggris keluar dari Uni Eropa, karena bisa memicu permasalahan baru di kawasan Eropa yang tengah menghadapi perlambatan ekonomi.
"Situasi itu membuat IHSG bergerak mudah berubah dengan dibayangi tekanan. Kondisi indeks global juga cenderung negatif akibat sentimen yang belum jelas," katanya.
Di tingkat regional, indeks Bursa Hang Seng melemah 321,80 poin (1,54 persen) ke level 20.546,54, indeks Nikkei turun 221,62 poin (1,36 persen) ke level 16.016,73, dan Straits Times melemah 19,55 poin (0,72 persen) ke posisi 2.773,01.
ANTARA