TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mendukung rencana PT Garam (Persero) mengembangkan potensi Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur, untuk program swasembada garam. Alasannya, terdapat potensi garam hingga 700 ribu ton per tahun di seluruh Teluk Kupang.
Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Bramantyo Satyamurti Poerwadi, selain potensi yang berlimpah, garam di wilayah tersebut memiliki mutu tinggi. "Karena itu, rencana pengolahan garam di sana perlu menggunakan teknologi baru," kata Bramantyo kepada Tempo, Senin, 13 Juni 2016.
Program swasembada garam tersebut akan didukung perusahaan pelat merah PT Garam (Persero). Menurut Direktur Utama PT Garam R.Achmad Budiono, pengoperasian tambak garam di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, dapat dimulai Agustus mendatang.
Setelah memulai pembangunan pada tiga minggu lalu, Budiono memperkirakan produksi garam mencapai 36 ribu ton. "Kami harapkan bulan depan air untuk bahan baku garam sudah bisa masuk. Jadi, target kami, Agustus bisa dilihat garam ini memutih," ucapnya.
PT Garam tahun ini mengeluarkan investasi Rp 6 miliar untuk mengoperasikan lahan tambak seluas 400 hektare dan membeli alat-alat berat. Pemerintah daerah dan PT Garam telah menandatangani perjanjian kerja sama penggunaan tanah ulayat atas tambak tersebut selama 30 tahun. PT Garam juga menyiapkan dana Rp 7 miliar untuk membuka lahan 5 ribu hektare di Teluk Kupang dari dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 300 miliar.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut menargetkan produksi garam nasional mencapai 3 juta ton tahun ini atau naik 300 ribu ton dari tahun lalu sebesar 2,7 juta ton. Sebanyak 400 ribu ton berasal dari PT Garam dan sisanya dari petani garam. Produksi garam sempat terganggu karena kemarau basah atau curah hujan cukup banyak terjadi di sejumlah titik sentra garam.
Tahun ini, PT Garam mematok total produksi sekitar 400 ribu ton. Sebanyak 360 ribu berasal dari wilayah Madura dan 36 ribu dari Kupang. Jumlah ini sedikit lebih tinggi daripada tahun sebelumnya sebesar 340 ribu ton. Sementara itu, PT Garam menyiapkan Rp 222 miliar untuk membeli garam rakyat sebesar 400 ribu ton. Pembelian ini untuk menstabilkan harga garam di masyarakat.
ALI HIDAYAT