Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRI : Dampak Penaikkan Bunga Fed Tidak Signifikan

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Bank BRI
Bank BRI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo menilai penaikkan bunga acuan The Federal Reserve yang direncanakan pada Juni 2016 mendatang, tidak akan signifikan mempengaruhi likuiditas perbankan, apalagi mengganjal upaya perbankan dalam menurunkan bunga kredit ke satu digit.

"Kita lihat (pasar) sudah price-in jauh-jauh hari. Sudah ada penyesuaian. Kalau untuk bunga kredit, sudah ada upaya (penurunan biaya dana), jadi naturalnya akan tetap turun," kata Heru di Jakarta, Selasa (31 Mei 2016).

Menurut Haru, upaya penurunan biaya dana, biaya operasional hingga risiko kredit bermasalah perbankan akan tetap berjalan, dan melanjutkan dorongan untuk penurunan bunga kredit perbankan hingga akhir tahun.

Namun, memang di pertengahan Juni 2016, diprediksikan terdapat pengembalian arus modal ke Amerika Serikat, yang bisa memicu pengetatan likudiitas perbankan.

Secara alamiah, jika likuiditas perbankan mengetat, maka penyaluran kredit ke masyarakat juga dapat tertahan. Hal itu karena perbankan harus mejaga sumber pendanaannya yang berasal dari Dana Pihak Ketiga ataupun surat utang.

"Secara umum mungkin ada (dana) kembali ke AS. Lebih menarik ya AS dananya dinaikkan. Tapi saya lihat pasar itu sudah price in jauh jauh hari," ujar dia.

Haru mengatakan pihaknya melihat mayoritas pelaku pasar sudah mengantisipasi kenaikan bunga The Fed pada Juni 2016 ini. Hal itu karena sesuai dengan pernyataan The Fed pada Desember 2015 lalu, dimana bank sentral AS itu akan menaikkan bunga acuan selanjutnya pada pertengahan 2016, antara Juni dan Juli 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih lanjut, menurut Haru, terdapat sinyal positif jika The Fed merealisasikan kenaikan bunga acuannya pada Juni 2016 ini. Hal itu berarti ekonomi AS membaik dan bisa memicu impor oleh negara adi daya tersebut ke negara-negara eksportir.

Dengan begitu, pemulihan ekonomi global dapat berjalan lebih cepat, dan pada akhrinya memacu penyaluran kredit perbankan.

"Kalo misalnya AS ekonominya tumbuh, The Fed kan mengendalikan agar inflasinya tidak tinggi. Namun, di sisi lain, ekonominya berarti tumbuh, yang berarti ada peluang mereka impor lagi, nah buat negara-negara eksportir akan bagus," kata dia.

Penyaluran kredit perbankan hingga triwulan I 2016 masih dihantui dengan stagnasi, mengingat hanya tumbuh 8,7 persen, atau di bawah ekspetasi Bank Indonesia dan OJK yang memprediksi kredit dapat tumbuh di atas 10 persen. Jumlah itu jauh di bawah pertumbuhan kredit sepanjang 2015 yang tumbuh 10,1 persen.

ANTARA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

3 hari lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. TEMPO/Adinda Jasmine
Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

12 hari lalu

Bank Jepara Artha. Dok: BPR
Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?


OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

13 hari lalu

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan
OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

16 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

23 hari lalu

Kondisi penukaran uang baru yang digelar Bank Indonesia (BI) di Istora Senayan, Sabtu, 30 Maret 2024. Bank Indonesia menyediakan kuota penukar sebanyak 5 ribu orang dengan maksimal nilai tukar sebesar Rp 4 juta. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.


Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

26 hari lalu

Bank BJB hadirkan Ramadan Fair di rest area Tol Cipali. (Foto: Bank BJB)
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.


Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

28 hari lalu

Petugas melintas di sekitar jalan tol yang amblas di ruas tol Bocimi KM 64, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis, 4 April 2024. Jalan tol Bocimi KM 64 yang amblas pada Rabu (3/4) malam tersebut mengakibatkan satu mobil dan dua orang terperosok dan arus lalu lintas dari Jakarta menuju Sukabumi dialihkan ke pintu keluar tol Cigombong. ANTARA FOTO/Henry Purba
Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam


BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

29 hari lalu

Berikut ini KCU dan KCP Bank BCA yang beroperasi saat weekend. Nasabah bisa melakukan transaksi di akhir pekan mulai jam 10.00-15.00. Foto: Canva
BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.


Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

31 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.