TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin memberikan Belgia tawaran untuk investasi di sektor industri dan pusat penelitian. "Peluang pengusaha Belgia bekerja sama di Indonesia sangat menjanjikan," tutur Saleh saat menjamu Yang Mulia Putri Astrid pada Senin, 14 Maret 2016.
Menurut Saleh, peluang Belgia berinvestasi di Indonesia sangat besar. Apalagi pemerintah sedang membuka peluang investasi di sektor industri, inovasi, penelitian, dan pengembangan teknologi industri.
Dia beranggapan investasi di sektor industri dapat mendorong produktivitas di dalam negeri karena dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia. Bahkan dapat menghemat devisa dan memperkecil impor.
Kerja sama antarnegara, kata Saleh, dibutuhkan untuk saling melengkapi dan bermuara pada kesejahteraan masyarakat kedua negara. "Tidak ada yang dapat dilakukan secara sendiri di dunia," katanya.
"Bahkan kedua tangan perlu melakukan kerja sama antara yang satu dan yang lainnya. Kedua telapak kaki juga saling bekerja sama. Demikian pula dengan semua anggota badan, demikian pula suatu kerja sama diperlukan antara sesama anggota keluarga.”
Federal Secretary of State for Foreign Trade of Belgium Pieter De Crem merespons tawaran Saleh tersebut. Ia mengatakan telah menggandeng beberapa kalangan di Indonesia untuk bekerja sama.
"Dalam minggu ini, kami akan menandatangani 20 nota kesepahaman dengan korporasi dan universitas-universitas di Indonesia," katanya.
Pemerintah Indonesia mengaku telah menyediakan fasilitas untuk penguatan struktur dan peningkatan daya saing industri, misalnya insentif fiskal, seperti pembebasan, pengurangan PPh, tax holiday, dan tax allowance. Lalu insentif nonfiskal, yakni kemudahan perizinan keimigrasian bagi tenaga kerja asing dan kebijakan moneter berupa keringanan.
Saat ini salah satu perusahaan asal Begia telah mendirikan pabrik di Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini turut meningkatkan kerja industri fiber semen nasional dan mendukung program pemerintah.
AVIT HIDAYAT