TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta proyek pembangunan jaringan fiber optik Palapa Ring menggunakan produk dalam negeri. Menurut dia, Indonesia mempunyai sepuluh perusahaan produsen fiber optik dengan kemampuan produksi 1,64 juta kilometer per tahun.
"Jika produksi ini diserap, dengan sendirinya menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja," ucap Saleh dalam keterangan tertulis, Jumat, 4 Maret 2016.
Saleh mengatakan itu seusai penandatanganan perjanjian kerja sama pemerintah dengan badan usaha tentang penjaminan proyek Palapa Ring Paket Tengah di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat, 4 Maret 2016.
Proyek Palapa Ring menjangkau daerah-daerah di Indonesia yang dibagi dalam tiga paket wilayah, yaitu barat, tengah, dan timur. Panjang jaringan fiber optik sekitar 10.800 kilometer. "Kami berharap Menteri Komunikasi dan Informatika dapat meminta jajarannya mewajibkan penggunaan produk dalam negeri kepada pemenang tender Palapa Ring ini," ujar Saleh.
Baca Juga: Menteri Darmin Puji Proyek Palapa Ring
Proyek senilai Rp 8,5 triliun ini digagas pemerintah lebih dari sebelas tahun lalu. Proyek Palapa Ring ini dinilai akan membantu menyediakan sarana telekomunikasi yang sangat dibutuhkan di era informasi dan globalisasi, khususnya kepada masyarakat Indonesia di daerah tertinggal.
Saleh menuturkan produk fiber optik Indonesia sudah diekspor ke India, Malaysia, Singapura, Nepal, dan Iran. Produk itu telah memenuhi standar internasional.
"Harapan kita, dengan diwujudkannya proyek Palapa Ring Paket Tengah ini, kegiatan ekonomi dari hulu sampai hilir dapat dikerjakan dan menggunakan sumber daya lokal," kata Saleh. Mulai konten, data center, cloud computing, satelit, kabel optik, hingga perangkat jaringan.
REZKI ALVIONITASARI