Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kendaraan Bermotor Sumbang 70 Persen Emisi CO2 di Yogyakarta

image-gnews
ANTARA/Fanny Octavianus
ANTARA/Fanny Octavianus
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 70 persen emisi karbondioksida di Kota Yogyakarta berasal dari kendaraan bermotor. Sisanya dari berbagai sumber lain seperti industri, perkantoran hingga pedagang kaki lima.

"Tidak bisa dipungkiri, kendaraan bermotor yang memanfaatkan bahan bakar fosil adalah sumber emisi karbondioksida terbesar di Kota Yogyakarta," kata Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada Sa'duddin dalam Seminar Hasil Penghitungan Emisi di Yogyakarta, Rabu, 24 Februari 2016.

Emisi karbondioksida tertinggi di Kota Yogyakarta ada di Jalan Pemukti, yang dekat dengan Terminal Giwangan Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penghitungan emisi tersebut, Pustral mengusulkan perbaikan sistem transportasi massal di Kota Yogyakarta untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi guna menurunkan tingkat emisi.

"Sudah ada bus Transjogja. Namun, keberadaannya belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari sehingga masih banyak warga yang memilih menggunakan kendaraan pribadi," katanya.

Pustral dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, menurut dia, sudah menyusun data dasar pergerakan kendaraan dan masyarakat sebagai basis data untuk merencanakan sistem transportasi massal yang baik dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Data dasar pergerakan kendaraan tersebut sangat diperlukan karena dapat diketahui bagaimana kecenderungan pergerakan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari," katanya.

"Jika sudah ada data dasarnya, maka perencanaan sistem transportasi massal diharapkan lebih baik karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat," katanya.

Selain mendorong pemenuhan transportasi massal, ia meminta warga untuk menambah keberadaan ruang terbuka hijau guna menyerap lebih banyak polutan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, berdasarkan pendataan yang dilakukan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, beberapa parameter kualitas udara di Kota Yogyakarta masih di bawah baku mutu yang ditetapkan.

Kadar karbon monoksida (CO) di Kota Yogyakarta misalnya, rata-rata 1.000 miugram per meter kubik, sedang baku mutunya ditetapkan 30.000 miugram per meter kubik.

Pada 2015, Kota Yogyakarta meraih penghargaan tertinggi untuk kategori kota besar dengan kualitas udara terbaik.

"Rata-rata kualitas udara di Kota Yogyakarta masih baik. Namun, kami juga tetap mengupayakan berbagai cara untuk menjaga dan meningkatkan kualitas udara di Kota Yogyakarta agar tetap baik," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Suyana.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menambah keberadaan ruang terbuka hijau publik di perkampungan.

Tahun ini, Badan Lingkungan Hidup akan membangun enam ruang terbuka hijau publik dan merawat tanaman-tanaman perindang di tepi jalan.

"Tanaman itu perlu dipangkas. Pemangkasan dilakukan bukan hanya untuk menjaga kekuatan pohon saat angin kencang tetapi daun yang baru muncul diharapkan bisa menyerap lebih banyak polutan," katanya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


COP28: Isu Utama Apa yang Dibahas di Konferensi Perubahan Iklim PBB?

28 November 2023

Logo 'Cop28 UEA' ditampilkan di layar saat upacara pembukaan Pekan Keberlanjutan Abu Dhabi (ADSW) bertema 'Bersatu dalam Aksi Iklim Menuju COP28', di Abu Dhabi, UEA, 16 Januari 2023. REUTERS/Rula Rouhana
COP28: Isu Utama Apa yang Dibahas di Konferensi Perubahan Iklim PBB?

Ini isu-isu utama dalam perundingan COP28 selama dua minggu yang dimulai pada 30 November di Dubai.


Konsekuensi Hukum dari Amar Putusan MA di Kasus Polusi Udara: Ini Tindakan yang Wajib Dilakukan

20 November 2023

Sejumlah aktivis Koalisi IBUKOTA melaksanakan aksi damai di depan Balaikota DKI Jakarta, Rabu 16 Agustus 2023. Aksi menyikapi polusi udara yang melanda DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bandung dalam beberapa bulan terakhir menempatkan warga dalam keadaan bahaya. Selain mengancam kesehatan, polusi udara juga dapat mengancam keselamatan jiwa, terutama bagi kelompok rentan yakni anak kecil, lansia, dan orang yang memiliki penyakit bawaan. Ironisnya, respons pemerintah dalam menghadapi masalah ini terlihat kurang serius, meski pada Senin (13/8/2023) kemarin, Presiden Joko Widodo telah menggelar Rapat Terbatas dengan jajaran menteri dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. TEMPO/Subekti.
Konsekuensi Hukum dari Amar Putusan MA di Kasus Polusi Udara: Ini Tindakan yang Wajib Dilakukan

Sementara Menteri Kesehatan diminta untuk menghitung penurunan dampak kesehatan akibat pencemaran atau polusi udara di Provinsi DKI Jakarta.


ASRRAT 2023 Kembali Digelar, Mantan Menristek Ungkap 3 Hal Menuju Net Zero Emission

7 November 2023

Bambang Brodjonegoro. ANTARA
ASRRAT 2023 Kembali Digelar, Mantan Menristek Ungkap 3 Hal Menuju Net Zero Emission

NCCR kembali menyelenggarakan pemeringkatan Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2023. Mantan Menristek Ungkap 3 Hal menuju Net Zero Emission.


Planet Ban Ajak Masyarakat Merawat Motor untuk Menekan Polusi Udara

20 September 2023

Pemeriksaan emisi gas buang pada sepeda motor di Planet Ban. (Planet Ban)
Planet Ban Ajak Masyarakat Merawat Motor untuk Menekan Polusi Udara

Planet Ban mengajak para pemilik kendaraan roda dua melakukan perawatan motor sebagai upaya menekan tingkat emisi gas buang.


Terus Kampanyekan Uji Emisi, Satgas Polusi Udara Jakarta Sebut Lebih Satu Juta Mobil Sudah Periksa Emisi Gas Buangnya

15 September 2023

Petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Jakarta Utara menguji emisi pada kendaraan bermotor di Ancol, Jakarta, Selasa 12 September 2023. Satgas Pengendalian Polusi Udara Polda Metro Jaya menghentikan kebijakan penilangan yang berkaitan dengan uji emisi kendaraan roda dua maupun roda empat karena dinilai tidak efektif. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Terus Kampanyekan Uji Emisi, Satgas Polusi Udara Jakarta Sebut Lebih Satu Juta Mobil Sudah Periksa Emisi Gas Buangnya

Total ada 131 titik lokasi parkir yang menerapkan tarif parkir disinsentif untuk kendaraan belum uji emisi.


Viral Mobil Dinas Pemprov DKI Keluarkan Asap Tebal, Disnaker DKI: Perjalanan ke Bengkel

11 September 2023

Petugas melakukan pemeriksaan uji emisi gas buang kendaraan saat sosialisasi Disinsentif dan Sanksi Tidak Uji Emisi di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Rabu, 30 Desember 2020. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengumumkan akan adanya sanksi bagi sepeda motor dan mobil di DKI Jakarta yang tidak melakukan uji emisi atau tidak lulus uji emisi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Viral Mobil Dinas Pemprov DKI Keluarkan Asap Tebal, Disnaker DKI: Perjalanan ke Bengkel

Kepala Disnaker DKI minta maaf kepada pengguna jalan karena ada mobil dinas DKI dengan emisi gas buang yang membuat tidak nyaman,


Kemenperin Catat 1.008 Perusahaan Laporkan Pengendalian Emisi Gas Buang

3 September 2023

Ilustrasi kawasan Industri. Pixabay/Kanenori
Kemenperin Catat 1.008 Perusahaan Laporkan Pengendalian Emisi Gas Buang

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat sebanyak 1.008 Perusahaan Industri dan 17 Perusahaan Kawasan Industri di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten telah melaporkan pengendalian emisi gas buang pada 31 Agustus 2023.


Seluk Beluk Program Langit Biru: Menaikkan Oktan Pertalite dan Mengerem Emisi

1 September 2023

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengungkapkan sejumlah kelebihan Pertamax Green, diantaranya memberikan akselerasi kendaran lebih baik dan membuat mesin lebih bersih. Menurut Yos Nofendri dari Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 (2018), perpaduan Pertamax (RON 92) dan 5 persen etanol meningkatkan kinerja mesin hingga 10,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Seluk Beluk Program Langit Biru: Menaikkan Oktan Pertalite dan Mengerem Emisi

Pada tahap pertama, perusahaan plat merah ini telah menjalankan program dengan menaikkan kadar oktan BBM Subsidi bernama Premium menjadi Pertalite.


Industri Penyebab Polusi Udara Bisa Ditutup, Jokowi: Harga Kesehatan yang Harus Kita Bayar Itu Mahal Sekali

30 Agustus 2023

Presiden Joko Widodo tiba di lokasi saat meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Sukaramai, Medan, Sumatera Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. Kunjungan Presiden ke pasar tersebut bertujuan untuk meninjau harga kebutuhan pokok serta membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan sembako kepada para pedagang di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Industri Penyebab Polusi Udara Bisa Ditutup, Jokowi: Harga Kesehatan yang Harus Kita Bayar Itu Mahal Sekali

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan kepada para pelaku industri untuk terus menaati aturan pengendalian emisi gas.


Industri Wajib Lapor Pengendalian Emisi Gas Buang, Kadin: Penyumbang Polusi Udara Terbesar Itu Kendaraan Bermotor

30 Agustus 2023

Kondisi langit Jakarta diselimuti kabut polusi pada hari ketiga pelaksanaan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu 23 Agustus 2023. Menurut situs IQAir, pada Rabu sekitar pukul 08.00 nilai inseks kualitas udara di Jakarta adalah 157 atau dalam kondisi tidak sehat. Tempo/Tony Hartawan
Industri Wajib Lapor Pengendalian Emisi Gas Buang, Kadin: Penyumbang Polusi Udara Terbesar Itu Kendaraan Bermotor

Pengusaha menanggapi kebijakan Menperin yang mewajibkan industri melaporkan pengendalian emisi gas buang sebagai upaya menekan polusi udara.