TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Permata Tbk. hari ini mengumumkan rencana untuk melakukan rights issue demi memperkuat permodalannya.
Direktur Utama Bank Permata Roy Armand Arfandy mengatakan aksi korporasi ini selain untuk memperkuat permodalan, juga sebagai bentuk antisipasi terhadap ketentuan Basel 3 yang akan diberlakukan.
"Kami akan tetap optimis namun berhati-hati pada 2016, khususnya mengingat kondisi lingkungan saat ini, dengan memfokuskan upaya kami pada peningkatan kualitas aset, memperkuat permodalan dan pertumbuhan aset secara selektif," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (18 Februari 2016).
Perseroan, katanya, juga berupaya untuk meningkatkan kualitas asetnya dalam rangka mengimbangi penurunan laba bersih setelah pajak sepanjang tahun lalu.
"Kami juga akan terus mencari peluang untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dengan mengelola efisiensi operasional serta mengembangkan kemampuan transaction banking kami," tambah Roy.
Adapun, sepanjang 2015 emiten dengan kode saham BNLI ini mencatat kenaikan laba operasional sebelum pencadangan sebesar 32% y-o-y menjadi Rp3,88 triliun dari Rp2,94 triliun pada periode yang sama tahun 2014.
Di sisi lain, laba bersih setelah pajak bank mengalami penurunan sebesar 84% y-o-y menjadi Rp247 miliar yang didorong oleh peningkatan yang signifikan dalam biaya provisi.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya perseroan untuk semakin meningkatkan kualitas asetnya.