TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bakal mengkaji permintaan Komite Eksplorasi Nasional memasukkan anggaran pencarian sumber daya migas sebesar Rp 400 miliar ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016. Direktur Jenderal Minyak dan Gas I Gusti Nyoman Wiratmadja menilai usulan tersebut patut dipertimbangkan. "Dalam APBN-P memang akan dilakukan beberapa penyesuaian," ujar Wiratmadja di kantornya, 5 Januari 2016.
Wiratmadja mengapresiasi aksi KEN menindaklanjuti temuan potensi migas yang dilakukan tahun lalu. Dia mengakui cadangan baru migas harus ditemukan mengingat penemuan cadangan tidak berbanding lurus dengan peningkatan konsumsi domestik.
Pembahasan dilakukan setelah Direktorat Jenderal Migas mendapat disposisi dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said. Saat ini, kata Wiratmadja, belum ada penugasan resmi untuk mengakomodasi usulan komite.
Ketua Komite Eksplorasi Nasional Andang Bachtiar mengatakan duit tersebut bakal digunakan untuk sejumlah program penunjang eksplorasi di antaranya riset, survei pendahuluan, dan survei seismik. Kegiatan bakal berfokus di wilayah Indonesia Timur. "Kami biar berfokus di timur. Biar barat yang dilakukan KKKS (kontraktor kontrak kerja sama). Mudah-mudahan itu sudah bisa diakomodasi APBN-P 2016," ujar Andang.
Tahun lalu KEN mengklaim telah menemukan potensi migas sebanyak 5,2 miliar barel yang terdiri atas 2,7 miliar barel minyak dan 14 triliun kaki kubik gas. Temuan berasal dari 108 struktur sumur yang sudah dibor dan sudah diuji memiliki kandungan migas.
Selain itu, Kementerian ESDM mencatat ada potensi 16,6 miliar barel yang berasal dari struktur sumur target eksplorasi KKKS. Menurut Andang, sumur potensial ini butuh pengeboran lanjutan. Dia berharap KKKS bisa segera menindaklanjuti potensi ini dalam rencana pengembangan (plan of development).
Salah satu alasan pengeboran lanjutan tidak dilakukan KKKS karena harga minyak yang anjlok. Akhirnya, kontraktor merevisi rencana eksplorasi mereka menjadi hanya sekadar studi.
Menyiasati hal ini, Andang menginginkan pemerintah bisa bermitra dengan KKKS untuk menemukan cadangan di wilayah kerja mereka. KEN sudah menyasar beberapa blok di Sumatera yang akan dijajaki skema ini untuk kebutuhan jangka panjang.
Dalam catatan pemerintah, diketahui cadangan minyak nasional turun 0,95 persen menjadi 7,30 miliar barel. Sedangkan cadangan gas memang ada peningkatan dari 1,36 persen menjadi 151,33 triliun kaki kubik.
ROBBY IRFANY