TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pedjiastuti terlibat "twit war" dengan pengacara Yusril Ihza Mahendra. Dalam salah satu kicauannya, Yusril menyebut Susi tidak layak disebut sebagai negarawan.
“Haha bu @susipudjiastuti yang block saya, anda anggap dia negarawan? Hehe,” kicau Yusril pada akun Twitter-nya, Sabtu, 12 Desember 2015.
Haha bu @susipudjiastuti yang block saya, anda anggap dia negarawan? Hehe https://t.co/qv65BtNs7z
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) December 12, 2015
Terkait dengan kicauan tersebut, Susi mengatakan tidak pernah merasa dan mengklaim dirinya sebagai negarawan. “Saya ini hanya pedagang ikan dari Pangandaran yang dipercaya Presiden menjadi menteri,” ujarnya saat berbicara dengan Wahyu Muryadi dari Tempo via telepon, Senin, 14 Desember 2015.
Sebelumnya, Susi sudah menulis kicauan serupa di Twitter. “Saya bukan seorang negarawan, saya hanya lulus sma kelas 2, pedagang ikan, punya usaha angkutan udara. Diangkat jadi menteri oleh Pak Presiden,” tulisnya pada Sabtu, 12 Desember 2015.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Saya bukan seorang negarawan, sy hanya lulus sma kelas 2, pedagang ikan, punya usaha angkutan udara. Diangkat jd menteri oleh pak Presiden.
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) December 12, 2015
Lebih lanjut Susi juga menyatakan, ia tidak pernah mempermasalahakan dirinya disebut sebagai negarawan atau tidak jika ukuran menjadi seorang negarawan hanya dilihat dari memblok akun media sosial. “Apalagi kalau menjadi negarawan ukurannya cuma ngeblok Twitter-nya Yusril,” ujarnya.
Perang pernyataan di media sosial Twitter antara Yusril Ihza Mahendra dan Menteri Susi Pudjiastuti berawal dari pernyataan Yusril terkait dengan kebijakan-kebijakan tegas Susi dalam menegakkan hukum di laut. Ia memperkarakan Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2015 dan penembakan kapal-kapal ilegal yang dilakukan Kementerian di bawah wewenang susi.
INGE KLARA SAFITRI