TEMPO.CO, Jakarta - Emiten pertambangan PT Elnusa Tbk optimistis perolehan laba bersih dan profitabilitas pada akhir 2015 bakal lebih baik dibanding pencapaian tahun sebelumnya. Direktur Keuangan Elnusa, Budi Rahardjo, mengatakan di tengah kondisi industri perminyakan global yang belum stabil, tapi perseroan yakin proyeksi akhir 2015 akan tumbuh. "Kami prediksi laba bersih tidak kurang dari Rp 325 miliar," ucap Budi dalam keterbukan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 1 Desember 2015.
Marjin laba bersih, lanjut Budi, diperkirakan akan tumbuh 15 persen dibandingkan marjin laba bersih dari operasional bisnis Elnusa. Begitu juga dengan marjin laba operasi dan marjin EBITDA yang diprediksi akan tumbuh dibanding tahun sebelumnya. "Kami optimis karena proyek seismik sudah berjalan akhir tahun ini," kata Budi.
Tahun ini Elnusa memenangkan proyek seismik senilai US$ 86 juta untuk jangka waktu dua tahun. Dari sejumlah pengalaman proyek itu akan mendatangkan marjin laba yang cukup tinggi.
Kinerja perusahaan nasional yang bergerak di sektor penyedia jasa migas dan energi ini terbilang cukup bagus pada tahun ini kendati ada tekanan di pendapatan usaha. Di kuartal III 2015, Elnusa mengantongi laba bersih sebesar Rp 226 miliar. Raihan itu turun bila dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya di mana laba bersih sebesar Rp 288 miliar, termasuk laba atas penjualan aset tanah (Rp87 miliar). "Tapi laba bersih masih tetap tumbuh 12 persen meski laba atas penjualan aset ditiadakan," ucap Budi.
Kendati mengalami tekanan pada pendapatan usaha, emiten berkode ELSA itu tetap berinvestasi. Hingga kuartal III 2015 total investasi mencapai Rp 422 miliar, naik dibandingkan investasi tahun lalu sebesar Rp 366 miliar. Menurut Budi, investasi diharapkan akan menambah pendapatan perusahaan ke depannya. Investasi juga penting untuk mengantisipasi rebound atau membaiknya industri migas di tahun-tahun berikutnya.
ADITYA BUDIMAN