TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik melaporkan terjadi inflasi 0,21 persen pada November. Untuk inflasi tahun kalender BPS mencatat 2,37 persen. Inflasi komponen inti November dilaporkan 0,16 persen dan 4,77 persen untuk inflasi komponen inti tahunan. Inflasi tahun ke tahun dicatat 4,89 persen.
“Inflasi tahun ke tahun 4,89 persen adalah terendah sepanjang 2015,” kata Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa Sasmito BPS Hadi Wibowo di kantornya, Selasa, 1 Desember 2015.
Tak hanya inflasi tahun ke tahun yang terendah sepanjang 2015. Inflasi komponen inti dari tahun ke tahun juga merupakan terendah sepanjang 2015. “Ini bisa buka ruang otoritas moneter mengantisipasi ke depan,” kata Sasmito.
Dari 82 kota, 69 di antaranya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke 2,53 persen. Inflasi terendah terjadi di Ternate 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang dengan angka 1,02 persen.
Secara nasional, harga yang diatur pemerintah masih menjadi inflasi tertinggi dengan angka 5,61 persen year on year. Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak pada 22 November 2014 masih belum sepenuhnya hilang.
Menurut kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi dialami makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. “Didominasi kenaikan harga rokok baik kretek maupun kretek filter,” kata Sasmito. Sektor transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan inflasinya paling rendah 3,47 persen karena turunnya harga Pertamax.
TRI ARTINING PUTRI