TEMPO.CO, Jakarta - Kisruh dugaan calo perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia di dalam negeri ternyata turut memukul harga saham perusahaan induknya, Freeport-McMoran, di Amerika Serikat.
Harga saham Freeport-McMoRan (FCX) di New York Stock Exchange terjun bebas dalam setahun terakhir. Setelah terkena imbas pelemahan harga komoditas minyak dan produk tambang, saham perusahaan itu jebol hingga 72 persen pada Kamis pekan lalu seiring dengan mencuatnya kasus percaloan itu.
November tahun lalu, harga saham produsen tembaga dan emas tersebut mencapai US$ 29,25 per lembar. Angka itu merosot sampai titik terendah di US$ 8,25 per lembar pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu.
Analis dari PT Pefindo Riset Konsultasi, Guntur Tri Hariyanto, menduga penurunan nilai saham perusahaan induk Freeport terpengaruh kisruh dugaan adanya calo perpanjangan kontrak yang melibatkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto.
Baca Juga:
SIMAK: Sikap Mahkamah Terbelah, Bagaimana Nasib Setya Novanto Hari Ini?
“Salah satunya karena transparansi Freeport di Indonesia, khususnya mengenai perpanjangan kontrak, tak cukup baik,” kata Guntur ketika dihubungi Tempo, Senin, 23 November 2015.
Walhasil, ucap Guntur, berkembangnya isu tersebut membuat kalangan investor lebih memperhatikan saham tambang itu. “Bisa jadi perusahaan induk khawatir tak ada perpanjangan kontrak dengan Indonesia.”
SIMAK: SKANDAL CALO FREEPORT: Netizen Desak Sidang Setya Terbuka
Analis dari Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, menyarankan pemerintah segera satu suara untuk meningkatkan kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia. “Apalagi saat harga saham perusahaan tambang sedang lesu. Pemerintah bisa dapat harga murah,” ujarnya. Untuk mengetahui kinerja perusahaan yang belum melantai di bursa saham Indonesia itu, Kiswoyo menyarankan surveyor independen dilibatkan.
Pengamat pertambangan, Simon Sembiring, juga berpendapat, divestasi 10,64 persen saham PT Freeport Indonesia, seperti diatur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara, bisa lebih murah karena ada dinamika saham perusahaan induknya tersebut.
SIMAK: SKANDAL CALO FREEPORT: Netizen Desak Sidang Setya Terbuka
“Harga saham bisa berpengaruh hingga 45 persen dari penghitungan nilai perusahaan,” tuturnya. Pertimbangan lain adalah kontribusi PT Freeport Indonesia terhadap kinerja keuangan perusahaan induk.
Juru bicara PT Freeport Indonesia, Riza Pratama, mengatakan perusahaannya belum memulai penilaian saham yang hendak ditawarkan ke pemerintah. Mengenai penurunan harga saham perusahaan induk, ia memastikan hal itu tak akan berpengaruh padap kinerja perusahaan. “Kami beroperasi secara normal.”
TRI ARTINING PUTRI | ROBBY IRFANY | MAYA AYU PUSPITASARI