Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Petani Menolak Rencana Impor Beras 1 Juta Ton

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Petani merontokan bulir padi dengan mesin huller saat panen raya di Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 27 September 2015. TEMPO/Prima Mulia
Petani merontokan bulir padi dengan mesin huller saat panen raya di Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 27 September 2015. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Kebangkitan Petani Indonesia (Gerbang Tani) mempertanyakan kebijakan impor beras asal Vietnam seperti yang disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla, kemarin.

Ketua Dewan Pimpinan Nasional Gerbang Tani Idham Arsyad mengatakan kedaulatan pangan menjadi salah satu butir Nawa Cita, sehingga pilihan impor seharusnya menjadi pilihan terakhir. Dia menuturkan BPS sebelumnya memprediksi Indonesia akan mengalami surplus beras pada tahun ini sekitar 4,2 juta ton.

Oleh karena itu, sambung Idham, impor pangan menjadi pilihan paling ujung dalam pemenuhan hak pangan warga negara. "Sejauh mana Wakil Presiden telah menghitung dan menilai bahwa beras kurang dan harus mengimpor?" kata Idham dalam keterangannya, Selasa (13 Oktober 2015).

Dia menuturkan paradigma pangan saat ini telah berubah, yakni dari ketahanan pangan menjadi kedaulatan pangan. Menurutnya, kewajiban penanggulangan krisis pangan tidak hanya menjadi tugas pemerintah pusat namun juga pemerintah daerah.

Diketahui, Wakil Presiden Jusuf Kalla membenarkan Indonesia akan mengimpor sekitar 1 juta ton beras dari Vietnam. Hal itu dilakukan terkait dengan antisipasi dalam menghadapi El Nino yang melanda Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Idham memaparkan pihaknya juga mengusulkan pembentukan lembaga pangan nasional yang berwenang memutuskan soal kemandirian pangan, dan perlunya penganekaragaman pangan, salah satunya sumber karbohidrat, melalui optimalisasi pangan lokal, pengembangan teknologi dan insentif bagi petani.

"Juga optimalisasi terhadap diversifikasi usaha tani, ketersediaan benih, bibit tanaman lokal, optimalisasi lahan," papar Idham.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ribuan Ton Sitaan Kasus Beras Maknyuss dan Cap Jago Akan Dilelang

28 April 2018

gudang beras
Ribuan Ton Sitaan Kasus Beras Maknyuss dan Cap Jago Akan Dilelang

PT Indo Beras Unggul, produsen beras Maknyuss dan Cap Jago terjerat kasus produksi beras tak sesuai kemasan oleh Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI.


Bulog Prediksi Beras Impor Tiba Hingga Pekan Depan

14 Februari 2018

Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah, Djoni Nur Ashari, menegaskan bahwa Jawa Tengah tidak mendistribusikan beras impor dari Vietnam dan Thailand untuk menurunkan harga beras yang melambung
Bulog Prediksi Beras Impor Tiba Hingga Pekan Depan

Perum Bulog memperkirakan Beras impor asal Vietnam dan Thailand akan tiba di Indonesia hingga pekan depan.


Wapres: Impor Beras Lindungi Petani Daerah dari Lonjakan Harga

15 Januari 2018

Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi keterangan pers di Kantor Wapres, 19 Desember 2017. Tempo/Amirullah Suhada.
Wapres: Impor Beras Lindungi Petani Daerah dari Lonjakan Harga

Pemerintah mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton.


Impor Beras, Ini Alasan Mendag Pilih Kerjasama dengan PPI

13 Januari 2018

Ilustrasi beras. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Impor Beras, Ini Alasan Mendag Pilih Kerjasama dengan PPI

Kemendag menunjuk langsung PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang merupakan BUMN untuk melakukan impor beras.


Mendag: Beras Impor Masuk Pasar Antara Januari dan Februari

13 Januari 2018

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengecek beras medium di gudang Perum Bulog, Jakarta, 9 Januari 2018. TEMPO/Tony Hartawan
Mendag: Beras Impor Masuk Pasar Antara Januari dan Februari

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan beras impor masuk pasar antara Januari dan Februari.


Darmin Nasution Sebut Dua Alasan Mengapa Harus Impor Beras

13 Januari 2018

Menko Perekonomian Darmin Nasution. TEMPO/Subekti
Darmin Nasution Sebut Dua Alasan Mengapa Harus Impor Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan alasan pemerintah harus menerbitkan impor beras khusus sebanyak 500 ribu ton.


JK Usul Impor Beras, Mentan Yakin Stok Padi Pulih Januari

9 Januari 2018

Ilustrasi beras Bulog. TEMPO/Subekti
JK Usul Impor Beras, Mentan Yakin Stok Padi Pulih Januari

Stok beras diperkirakan akan kembali pulih pada Januari.


Ekspor Beras Perdana ke Malaysia, Menteri Pertanian Kirim 25 Ton

21 Oktober 2017

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman seusai pengukuhan DPP Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia 2017-2022 di Kementerian Pertanian, 21 Agustus 2017. Tempo/M Hendartyo Hanggi W
Ekspor Beras Perdana ke Malaysia, Menteri Pertanian Kirim 25 Ton

Menteri Pertanian Amran Sulaiman melepas 25 ton beras ke Malaysia.


Menteri Enggar Tak Kuasa Larang Impor Singkong

27 Mei 2017

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita didampingi Walikota Ridwan Kamil memantau pasokan cabai saat sidak pasokan barang dan pemantauan harga di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, 5 Mei 2017. TEMPO/Prima Mulia
Menteri Enggar Tak Kuasa Larang Impor Singkong

Total impor singkong per Januari hingga April 2017 mencapai 1.234 ton.


Indonesia Tak Impor Beras, Negara Lain Kelabakan

26 Maret 2017

21 ton beras impor impor masuk Banten. TEMPO/Darma Wijaya
Indonesia Tak Impor Beras, Negara Lain Kelabakan

FAO mengapresiasi langkah Indonesia yang bisa memenuhi kebutuhan berasnya.