TEMPO.CO, Tangerang - PT Anabatic Technologies Tbk mendirikan Graha Anabatic di Scientia Garden Boulevard, Gading Serpong, Tangerang Selatan, Senin, 14 September 2015. Saat peresmian, hadir Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Chairman Anabatic Handoko A. Tanuadji, dan Presiden Direktur Anabatic Handojo Sutjipto.
Presiden Direktur Anabatic Handojo Sutjipto mengatakan Graha Anabatic didirikan sebagai pusat operasional perkantoran karyawan Anabatic dan mayoritas anak perusahaannya, yaitu Q2 Technologies, Mahacitta Teknologi, Aristi Jasadata, Anabatic International, dan Puri Amani Mulia.
PT Anabatic sebelumnya menyewa kantor di lantai 7 Graha BIP di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, dengan dana sekitar Rp 6 miliar setahun. Kehadiran Graha Anabatic dengan total investasi sekitar Rp 150 miliar untuk gedung berlantai 12 tersebut otomatis akan menekan biaya operasional. "Kami pindah juga karena semakin banyaknya jumlah SDM yang dimiliki PT Anabic serta semakin macetnya jalan Ibu Kota membuat karyawan jadi kurang efisien jika tetap di kantor yang lama," ujar Public Relations PT Anabatic Technologies Tbk Azwin Nugroho.
PT Anabatic tidak hanya berkantor dan mencari keuntungan di Indonesia. Untuk mendukung produk Tanah Air, Anabatic memiliki produk buatan sendiri (Own Software License), semisal CR-One. Ini adalah aplikasi perbankan untuk akunting dan pelaporan keuangan ke otoritas (BI, PPATK, FATCA) serta dipakai di 15 bank di Indonesia.
Data BMI menunjukkan, hingga 2019, angka penjualan produk seperti demikian terus meningkat, dari Rp 153,2 triliun pada 2014 menjadi Rp 170,2 triliun pada 2015. Kemudian berturut-turut diestimasikan naik menjadi Rp 190,8 triliun pada 2016, Rp 214,1 triliun pada 2017, Rp 240,6 triliun pada 2018, dan Rp 271,2 triliun pada 2019.
ARIEF HIDAYAT
