TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) membantah kabar terjadi kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, dalam keterangan pers pada Minggu, 9 Agustus 2015, mengatakan "Sesuai informasi di lapangan tidak ada kelangkaan di wilayah Parepare, Sidrap, dan sekitarnya."
Pertamina, Wianda menjelaskan, melalui Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) PT Luwu Raya tetap menyalurkan gas elpiji ukuran 3 kg dengan volume sebesar 110,6 metrik ton perharinya. Jumlah itu, menurut dia, cukup untuk melayani kebutuhan elpiji 3 kg di 17 agen.
"Sedangkan untuk wilayah Sidrap, penyalur Pertamina, PT Sinar Energi menyalurkan thruput LPG sebanyak 34,3 metrik ton perhari." Untuk wilayah Sidrap, jumlah tersebut disalurkan melalui enam agen elpiji.
"Jadi untuk wilayah Parepare, Sidrap, dan sekitarnya, secara total kami menyalurkan elpiji sebanyak 144,9 metrik ton perhari."
Berdasarkan laporan kontributor Tempo hari ini, sejumlah warga di Kawasan Ajatappareng, khususnya Kota Parepare, Pinrang, dan Barru, Sulawesi Selatan, mengeluh kesulitan mencari bahan bakar untuk memasak tersebut.
Bahkan disebutkan terjadi lonjakan harga dari hanya Rp15.700 per tabung menjadi Rp 20.000 hingga Rp 30.0000 per tabung.
PRAGA UTAMA