TEMPO.CO, Surabaya - PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) memperluas pangsa pasar ekspor kedelai edamame ke Amerika Serikat dan Eropa. Selama ini, kedelai edamame atau lebih dikenal sebagai “kedelai Jepang” yang merupakan produk andalan PT Mitratani Dua Tujuh, anak perusahaan PTPN X yang bergerak di bidang sayuran beku, lebih banyak ditujukan ke pasar konsumen di Jepang.
“Kami menargetkan bisa mengekspor 1.200 ton edamame ke Eropa dan AS dari total ekspor ke seluruh negara yang ditargetkan bisa mencapai 7.578 ton,” ujar Direktur Mitratani Dua Tujuh Wasis Pramono, Selasa, 21 Juli 2015. Menurut data perusahaan, ekspor edamame ke Eropa dan AS hingga Mei 2015 mencapai 575 ton.
Sebelumnya, pada 2014, ekspor edamame Mitratani ke Eropa dan AS mencapai 627,7 ton. Sedangkan pada 2013 sebesar 511,1 ton. “Tren ekspor ke Eropa dan AS terus meningkat dari tahun ke tahun dan sangat prospektif,” ujar Wasis.
Kedelai edamame, kata Wasis, masih mendominasi penjualan Mitratani. Ekspor edamame tahun ini ditargetkan mencapai 6.016 ton, naik sekitar 47 persen dibanding realisasi ekspor 2014 sebesar 4.097 ton. Penjualan ekspor lainnya datang dari komoditas okra dan buncis, masing-masing sebesar 1.386 ton dan 176 ton.
Wasis mengatakan, seperti halnya di Jepang, persyaratan agar dapat ekspansi ke pasar Eropa dan AS sangat ketat, terutama terkait dengan higienitas. Salah satu penunjang persyaratannya adalah audit oleh British Retail Consortium (BRC). “Sertifikasi BRC mengenai keamanan dan kualitas pangan harus terus diperbarui. Kami juga mesti bersedia diaudit secara langsung oleh pihak ketiga setiap tahunnya.”
Wasis menambahkan, Mitratani menargetkan total penjualan 9.395 ton dari berbagai produk sayuran pada tahun 2015 ini atau meningkat peningkatan 36,4 persen dibandingkan tahun 2014 sebesar 6.889 ton.
Dari target itu, diharapkan 7.578 ton datang dari produk untuk ekspor dan sisanya 1.817 ton untuk pasar lokal. ”Sekitar 80 persen produk kami diekspor ke Jepang, sisanya baru ke beberapa negara lain, termasuk Eropa dan AS,” kata Wasis.
Tahun ini, Mitratani membidik pendapatan Rp 191 miliar atau tumbuh 36 persen dibandingkan 2014 sebesar Rp 140 miliar. Kontribusi penjualan terbesar Mitratani berupa ekspor yang mencapai Rp 166,34 miliar.
ARTIKA RACHMI FARMITA