TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil hari ini melantik tiga bawahannya. Mereka adalah Musdhalifah Machmud sebagai Deputi Koordinasi Pangan dan Pertanian, Deputi Ekonomi Kreatif Kewirausahaan dan Daya Saing UMKM Muhammad Rudy Salahuddin, serta Staf Ahli Hubungan Ekonomi dan Kemaritiman.
Sofyan pun berpesan agar semua staf dapat menyelesaikan masalah dengan cepat dan kreatif. Ia mengatakan masalah yang datang biasanya bersifat recycle. Karena itu, kata dia, pembuat kebijakan harus tahu prioritas.
“Buat prioritas dan lakukan full effort pada yang utama,” kata Sofyan di kantornya, Jumat, 19 Juni 2015.
Menurut Sofyan, dalam membuat kebijakan tak mungkin memuaskan semua pihak. Jika ingin memuaskan semua pihak, kata dia, biasanya malah berujung mengecewakan. Sebagai perumpamaan, ia menceritakan seorang ayah, anak, dan keledainya.
Alkisah, kata Sofyan, ada seorang ayah, anak, dan keledai pergi ke luar rumah. Mereka disebut bodoh karena keledainya tak ditunggangi. Lalu sang ayah meminta anaknya menunggangi keledai, sementara ayahnya berjalan kaki sambil menarik keledai. Ketika bertemu orang, sang anak disebut tak tahu diri karena membiarkan ayahnya menarik keledai.
Sang anak pun turun, berganti ayahnya yang naik keledai. Orang yang melihat tetap berkomentar buruk. Sang ayah disebut tak tahu diri karena membiarkan anaknya berjalan kaki. Kemudian sang ayah mengajak anaknya menaiki keledai. Hal ini pun masih salah di mata orang lain. Ayah dan anak itu disebut tega karena menunggangi keledai kecil.
Akhirnya, sang ayah dan anak turun dari keledai, lalu keduanya menggotong keledai bersama. Tertawaan pun menyertai perjalanan mereka yang menggendong keledai. “Dari cerita itu, kan, kelihatan kalau kita enggak mungkin bisa memuaskan semua orang,” ujar Sofyan. Ia mengatakan yang penting adalah melaksanakan kebijakan dengan baik dan tahu prioritas.
TRI ARTINING PUTRI