TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan ketertarikan masuk di Blok Masela di Laut Arafuru yang dioperatori Inpex Masela Limited. Direktur Pembinaan Usaha Hulu Kementerian Energi Djoko Siswanto mengatakan, Pertamina telah menyampaikan ketertarikan masuk ke Blok Masela. Pengajuan minat tersebut baru dilakukan secara informal.
"Pertamina kepengennya Masela, paling menggiurkan katanya, baru mengajukan secara informal saja, surat belum ada," kata Djoko di Jakarta, Rabu, 10 Juni 2015. Dia menjelaskan, Pertamina hanya berminat menjadi pemegang saham dan bukan menjadi operator.
Seperti diketahui, Inpex berniat mengajukan perpanjangan kontrak Blok Masela yang habis pada 2028. Perusahaan asal Jepang tersebut menyatakan, perpanjangan kontrak diperlukan dalam rangka kepastian bisnis seiring dengan peningkatan penemuan cadangan dari 2,5 million ton per annum (mtpa) menjadi 7,5 mtpa.
Namun, perpanjangan kontrak terganjal regulasi Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Sektor Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Beleid menyebutkan pengajuan perpanjangan kontrak baru boleh dilakukan paling cepat 10 tahun sebelum kontrak habis.
Regulasi membolehkan perpanjangan kontrak sebelum 10 tahun dari kontrak habis dengan syarat telah memiliki pokok-pokok perjanjian jual-beli gas (head of agreement/HoA). Sayangnya hingga kini Inpex belum mengantongi HoA.
Jika kontrak Masela diperpanjang, Pertamina memiliki kesempatan mendapatkan porsi 15 persen kepemilikan di Blok Masela. Ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 15 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi yang akan Berakhir Kontrak Kerja Samanya.
BISNIS