TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) bakal terjadi di perusahaan elektronik terbesar di Jepang, Sharp Corporation. Perusahaan yang terkenal dengan merek televisi layar datar Aquos ini akan merumahkan ribuan karyawannya. Kerugian yang mencapai miliaran dolar Amerika Serikat yang dialami Sharp menjadi pertimbangan perusahaan itu untuk memangkas jumlah karyawan secara besar-besaran.
Tahun lalu, Sharp mengumumkan kerugian hingga US$ 1,86 miliar atau sekitar Rp 24,3 triliun. Kerugian ini membuat Sharp harus melakukan efisiensi dengan memangkas 10 persen tenaga kerja atau sekitar 49 ribu karyawan secara global. Dari jumlah itu, sekitar 3.500 merupakan karyawan lokal.
Baca Juga:
Sharp terpaksa menjual sejumlah properti di markas Sharp di Osaka untuk mendapatkan suntikan dana segar. Perusahaan itu juga memangkas gaji karyawan semua level dan berencana mengurangi modal secara drastis. Semua itu dilakukan untuk menyelamatkan neraca keuangan yang memerah. Penjualan perusahaan tersebut turun 4,8 persen menjadi 2,78 triliun yen.
"Perusahaan kami dalam kondisi yang sangat sangat sulit," kata Presiden Sharp Kozo Takahasi kepada wartawan seperti dilansir dari Yahoo! Finance yang mengutip AFP, Kamis, 14 Mei 2015.
SETIAWAN ADIWIJAYA