TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan perdagangan dan investasi saat ini menjadi kunci pertumbuhan di daerah. Saat membuka acara Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Jokowi berpesan agar jangan sampai semua pimpinan daerah tidak terjebak pada rutinitas birokrasi sehingga melupakan membangun strategi kebijakan di daerah.
"Banyak sekali potensi daerah, kekuatan ekonomi di daerah yang tidak terangkat dengan baik karena pimpinan daerah terjebak pada rutinitas keseharian di pemerintahan," katanya pada acara "Indonesia Investment Week" di Kemayoran, Rabu, 13 Mei 2015.
Jokowi melihat banyak sekali peluang yang ditawarkan investor dan komoditas-komoditas yang bisa saling dipertukarkan antara kabupaten, kota, dan provinsi. "Tetapi ini tidak banyak dilakukan," ujarnya.
Untuk itu, Jokowi ingin pimpinan daerah, baik bupati dan wali kota dapat menjalin komunikasi yang baik antar-pemerintahan daerah. Dia mencontohkan di suatu daerah, stok beras sangat melimpah, sedangkan di daerah lain pasokannya tidak ada. Semestinya, antar-kedua pemerintah daerah tersebut dapat berkomunikasi langsung tanpa harus melewati pihak kedua atau ketiga.
"Bupati dengan bupati, wali kota dengan wali kota. Tetapi ini yang saya daerah-daerah belum melaksanakan," katanya.
Dia juga meminta semua kepala daerah membangun karakter sebuah kota. Karakter kota penting untuk membangun indentitas sebuah daerah yang diperlukan dalam bidang investasi.
Presiden tidak ingin kota penghasil kakao atau cokelat justru menawarkan investasi komoditas lain. "Ada sebuah daerah punya hamparan luas untuk sawah padi tetapi yang ditawarkan kawasan industrinya. Seharusnya potensi yang lebih besar ditawarkan dulu."
ALI HIDAYAT