TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Sub-Divisi Regional Jember Bulog Divisi Regional Jawa Timur M. Yulistyo Pramono mengatakan akan menggelontorkan beras kualitas medium sekitar 42 ton untuk operasi pasar selama dua pekan. "Sasaran operasi pasar 2-3 titik dalam sehari,” kata Yulistyo saat ditemui di Pasar Tanjung, Jember, Selasa, 3 Maret 2015.
Menurut Yulistyo, ada lima titik pasar di Jember yang menjadi sasaran operasi pasar beras, yaitu Pasar Tanjung, Tegal Besar, Mangli, Kalisat, dan Arjasa. "Satu pasar 1 ton beras," katanya. Namun tidak semua pasar digelontorkan beras setiap hari. "Kami koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jember."
Beras medium itu dikemas dalam kantong ukuran 5 kilogram dengan harga Rp 7.300 per kilogram. Diangkut dengan pikap, beras itu dijual di dekat Pasar Tanjung sejak pukul 08.00. Tak sampai dua jam, beras sebanyak 1 ton itu ludes diserbu pembeli.
Yulistyo mengatakan penggelontoran beras ini juga akan disesuaikan dengan jadwal pendistribusian beras untuk warga miskin (raskin). "Jangan sampai nanti waktunya bersamaan dengan pendistribusian raskin."
Pertimbangan operasi pasar selama dua minggu dilakukan dengan alasan panen raya akan terjadi dalam waktu dekat. Di pasaran, kata dia, beras medium ini harganya masih sekitar Rp 8.000-8.500. Hari ini merupakan hari kedua operasi pasar di Jember.
Sub-Divre Bulog Jember mencatat gabah kering panen (GKP) dengan 0 persen gabuk di petani seharga Rp 4.500-4.600 per kilogram. Sedangkan harga kering giling sekitar Rp 5.000-5.750. "Bervariasi di setiap kecamatan," ujarnya. Sedangkan stok beras Jember sebanyak 23.100 ton hingga September mendatang.
Yuslityo mengakui sejauh ini belum tampak pengaruh operasi pasar terhadap harga beras di pasaran. "Mungkin karena masih hari kedua," tuturnya.
Pedagang pun mengatakan belum ada perubahan harga beras. "Belum turun," kata Halimah, pedagang beras Pasar Tanjung. Harga beras masih bervariasi sekitar Rp 9.000-12.000.
DAVID PRIYASIDHARTA