TEMPO.CO, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat mempercepat jadwal pembagian beras miskin (raskin). Upaya itu untuk mencegah harga beras terus melonjak.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan raskin untuk Januari-Februari 2015 sejatinya dibagikan pada 23 Februari-18 Maret 2015. “Jadwal itu akan diperpendek menjadi sepekan atau hingga akhir Februari,” ujar Azwar seusai rapat koordinasi, Selasa malam, 24 Februari 2015.
Baca Juga:
Untuk mempercepat pembagian raskin, Azwar meminta kepala desa membagikan raskin pada hari libur, Sabtu, dan Ahad. Tahun ini, Pemkab Banyuwangi akan membagikan raskin kepada 130.596 rumah tangga miskin di 217 desa. “Mempercepat pembagian raskin ini bisa mengintervensi harga di pasar.”
Selain mempercepat pembagian raskin, Pemkab Banyuwangi dan Bulog akan menggelar operasi pasar pada Jumat, 27 Februari 2015. Operasi pasar akan dilakukan setidaknya di tujuh lokasi. Dari hasil survei di tujuh pasar, ucap Azwar, kenaikan harga beras rata-rata Rp 1.000 per kilogram.
Kenaikan harga beras terjadi karena jumlah panen padi di daerahnya baru mencapai 6,8 persen dari luas produksi 48 ribu hektare. Dia memprediksi harga akan turun saat panen raya yang akan dimulai pekan ketiga Maret 2015.
Wakil Kepala Bulog Divisi Regional Banyuwangi Komuli menuturkan Bulog punya stok 18 ribu ton beras untuk operasi pasar dan raskin. Beras akan dijual dalam paket 5 kilogram dengan harga Rp 7.300-7.400 per kilogram. “Berasnya kualitas medium.”
Selain stok untuk Banyuwangi, beras 12 ribu ton akan dikirim Bulog ke Aceh, Malang, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Barat. “Masing-masing daerah mendapatkan 3.000 ton beras.”
IKA NINGTYAS