TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo pada Senin, 23 Februari 2015, meresmikan megaproyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Proyek dengan nilai investasi Rp 4,83 triliun tersebut ditargetkan rampung pada 2022.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten sekaligus Sekretaris Dewan KEK Provinsi Banten, Ali Fadillah, mengatakan operasionalisasi KEK Tanjung Lesung juga ditandai dengan groundbreaking pembangunan kawasan Marina dan Terminal Cruise, yang nilai investasinysa sekitar Rp 586 miliar, oleh PT Pelabuhan Indonesia II.
Menurut Ali, selain akan memastikan selesainya pembangunan fisik KEK Tanjung Lesung sesuai dengan target, pihaknya bakal memperhatikan hal-hal yang bersifat administrasi. Dengan begitu, KEK Tanjung Lesung juga akan siap dioperasikan secara administrasi. "Kami akan siapkan semua administrasi yang masih dibutuhkan untuk operasionalisasi KEK Tanjung Lesung tersebut," kata Ali Fadillah, Senin, 23 Februari 2015.
Ali mengatakan PT Banten West Java selaku pengelola KEK Tanjung Lesung telah menginvestasikan dana Rp 1,4 triliun untuk membangun kawasan tersebut. Menurut dia, KEK Tanjung Lesung dikembangkan sebagai tujuan wisata berkelas internasional. Kawasan wisata ini berdiri di atas lahan 1.500 hektare dan memiliki garis pantai sepanjang 13 kilometer dengan fasilitas terintegrasi berkelas dunia.
"Tanjung Lesung telah memenuhi tiga komponen utama sebagai pusat wisata: daya tarik, fasilitas akomodasi yang berstandar internasional, dan aktivitas wisata berbasis maritim," kata Ali.
Pelaksana tugas Gubernur Banten, Rano Karno, mengatakan saat ini terdapat dua proyek infrastruktur besar yang sedang dikembangkan di wilayah Tanjung Lesung, yakni Bandar Udara Banten Selatan dan Jalan Tol Serang-Panimbang. Dia berharap peresmian KEK Tanjung lesung mampu menciptakan lapangan pekerjaan. "Kita berharap nanti akan dapat mempekerjakan minimal 70 persen tenaga kerja lokal," katanya.
WASIUL ULUM