TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah turut berduka atas hilangnya pesawat AirAsia bernomor penerbangan QZ8501. Menurut JK, setelah hilang kontak hampir sepuluh jam, pesawat AirAsia itu kemungkinan besar telah mengalami kecelakaan. "Jadi, kemungkinan besarnya sudah mengalami kecelakaan," kata JK di kantor pusat Badan SAR Nasional, Jakarta, Ahad, 28 Desember 2014. (Baca: Bos AirAsia Minta Keluarga Penumpang Bersabar)
Namun, menurut JK, korban yang dia maksud bukan berarti korban meninggal. Korban pesawat AirAsia itu, ujar JK, punya arti luas. "Hilang pun disebutnya keluarga korban juga. Saya tak mengatakan korban meninggal. Korban luas artinya." (Baca: Benarkah AirAsia Hilang karena Badai?)
Pesawat QZ8501 dilaporkan hilang kontak di sekitar Tanjung Pandan, Belitung, pukul 06.17 WIB, Ahad, 28 Desember 2014. Pesawat rute Surabaya-Singapura itu membawa 155 penumpang, 2 pilot, dan 5 kru.
Presiden Joko Widodo, ujar JK, sudah memerintahkan pencarian pesawat QZ8501 dengan mengerahkan semua kemampuan dan peralatan yang dimiliki Basarnas, TNI, Polri, dan masyarakat sekitar. "Pencarian baik di darat maupun di laut. Besok, akan ditambah secara maksimum," tutur JK.
KHAIRUL ANAM
Terpopuler
Pesawat AirAsia Hilang Kontak
Jokowi 'Panggil' Organisasi Papua Merdeka
Daftar Nama Kru dan Penumpang AirAsia
Ternyata Upah Buruh Bekasi Bukan yang Tertinggi