TEMPO.CO, Kupang - Dinas Perikanan dan Kelautan Nusa Tenggara Timur menggalakkan operasi patroli dan pengamanan di kawasan laut Timor. Sasaran operasi tidak hanya kapal asing, tapi juga kapal Indonesia yang tidak memiliki izin penangkapan ikan.
"Semua kapal pencuri ikan akan diamankan," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan NTT Abraham Maulaka kepada Tempo, Kamis, 18 Desember 2014. (Ini Modus Mafia Pencurian Ikan di Natuna)
Dalam operasi ini, Dinas Perikanan bekerja sama dengan kepolisian. Kegiatan yang telah berlangsung sepekan ini sudah menjelajah hingga perairan Rote Ndao. Namun belum satu pun kapal pencuri ikan tertangkap. (Ryamizard: Pencurian Ikan Puluhan Tahun Didiemin)
Abraham menduga para pencuri ikan tak lagi berani beraksi di kawasan laut Timor sejak Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bertindak tegas. Susi tak cuma menangkap kapal dan awaknya, tapi juga menenggelamkan kapal. "Efek penenggelaman kapal mulai tampak hasilnya. Para pelaku tidak berani beraksi," katanya. (Susi: Jangankan Cina, Amerika pun Kita Lawan)
Abraham memastikan operasi akan terus berlanjut sesuai perintah Menteri Susi. Presiden Joko Widodo serius mengamankan wilayah laut. Pemerintah membentuk Badan Keamanan Laut (Bakamla) melalui Peraturan Presiden Nomor 178 Tahun 2014. Pembentukan Bakamla diumumkan oleh Presiden Jokowi dalam acara peringatan Hari Nusantara 2014 di Kotabaru, Kalimantan Selatan, Senin lalu, 15 Desember 2014. (Jokowi Ancam Pencuri Ikan, Ini Respons Thailand)
Badan yang berada di bawah Presiden itu bertugas mengamankan wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia. Pengendaliannya dilakukan bersama antara Menkopolhukam dan Menko Bidang Kemaritiman, yang di dalamnya terdapat Kementerian Kelautan dan Perikanan. Bakamla menggantikan tugas pengamanan laut, yang sebelumnya ditangani oleh Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla). (Bocah Pramuka Ini Tanya Menteri Susi Soal Ikan)
YOHANES SEO
Baca berita lainnya:
Wajah Ical Lenyap dari Markas Golkar
Beda Cara Jokowi dan SBY Meredam Rupiah Jeblok
Imam Prasodjo Ucapkan Innalillahi... pada KPK
Gara-gara Ahok, Pengusaha Rugi Rp 190 Triliun
RCTI Kena Semprot Tayangkan Ashanty Melahirkan