TEMPO.CO, Jakarta - Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas memanggil jajaran manajemen Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) pada hari ini, Rabu, 17 Desember 2014. Namun, seusai pertemuan tersebut, Direktur Utama Petral Bambang Irianto enggan berkomentar.
Bambang meminta awak media untuk menanyakan hasil pertemuannya dengan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri. "Silakan tanya ke Pak Faisal, semua sudah dijelaskan. Terima kasih," kata Bambang di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (Baca: Jokowi Prioritaskan Berantas Mafia Migas.)
Saat itu, Bambang ditanyai mengenai wacana pembubaran Petral oleh pemerintah. "Itu, kan, rencana pemerintah, saya pelaksana dan pekerja profesional," katanya. Bambang pun kembali meminta awak media untuk memperjelas hasil pertemuan kepada Faisal Basri. "Semua sudah kami serahkan." (Baca: 3 Modus Baru Mafia Migas Versi Faisal Basri.)
Dalam rapat rutin pekan ini, Tim Reformasi Tata Kelola Migas menggelar rapat bersama Petral dan Pertamina. Pertamina diwakili oleh juru bicara Ali Mundakir dan Sekretaris Perusahaan Nur Satyo Argo. Sedangkan dari Petral diwakili oleh Bambang Irianto. (Baca: Cara Faisal Basri Berantas Mafia Migas.)
Sebelumnya, Faisal Basri menyatakan akan memanggil Petral dan Pertamina terkait dengan pemaparan data transaksi jual-beli minyak mentah dan produk bahan bakar minyak. Hal ini dianggap perlu karena kegiatan tersebut selama ini tidak transparan.
ALI HIDAYAT
Berita Terpopuler
Ahok Umrahkan Marbot, Ini Reaksi FPI
Wajah Ical Lenyap dari Markas Golkar
Strategi Jokowi Atasi Pelemahan Rupiah