TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Yogyakarta Riyadi Ida Bagus Salyo Subali menargetkan nilai ekspor industri kreatif naik 10 persen. Nilainya dari US$ 220 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun pada 2013 menjadi US$ 242 juta atau sekitar Rp 2,89 triliun hingga akhir tahun 2014.
"Pada semester I sudah naik 3 persen dari tahun lalu menjadi US$ 226,6 juta (setara Rp 2,7 triliun)," katanya saat ditemui Tempo di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 16 September 2014. Menurut dia, nilai yang didapat berasal dari surat keterangan asal atau dokumen yang disertakan barang saat dikirim keluar. (Baca: Telkom Kembangkan Industri Digital Kreatif di Yogyakarta)
Sebelumnya Inspektur Jenderal Kemenperin Syarif Hidayat mengatakan, pada Juni 2014, nilai ekspor komoditas industri kreatif dari Yogyakarta berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar US$ 27 juta atau sekitar Rp 323 miliar.
Data yang dikeluarkan BPS itu, kata Riyadi, hanya berdasarkan data ekspor yang tercatat dari Bandara Adisucipto. Komoditas industri kreatif dari Yogyakarta melakukan ekspor sebagian besar dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Tanjung Priok, Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Juanda, dan Bali. "Yang lewat Adisucipto itu tidak banyak, hanya bergerak 2,5-5 persen dari US$ 220 juta," katanya.
Padahal ada 87 negara yang menjadi tujuan ekspor komoditas industri kreatif dari Yogyakarta. "Ada 102 komoditas yang diekspor dari 115 eksportir," kata Riyadi. Menurut Riyadi, tiga negara teratas adalah Amerika, Jerman, dan Jepang. Untuk di Jerman sendiri, minat paling banyak dari tekstil, kerajinan kayu, kerajinan batu, perak, dan kerajinan bambu.
Selain menargetkan nilai ekspor meningkat, industri kreatif diharapkan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Yogyakarta. Sekarang ada sekitar 22 ribu pelaku industri kreatif dari 84.234 industri kecil menengah. "Kalau satu industri kreatif menggunakan empat tenaga kerja, ada 88.000 tenaga kerja, dan itu pasti terus berkembang," ujar Riyadi.
HUSSEIN ABRI YUSUF
Berita Terpopuler
Pasar Kecewa terhadap Susunan Kabinet Jokowi
Jadi Anggota BPK, Harry Azhar Mundur dari Golkar
Airport Tax Wajib Masuk Tiket
Asuransi Pertanian, Premi Petani Rp 180 Ribu/Ha