Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekspor Industri Kreatif Yogya Rp 2,8 Triliun

image-gnews
Miniatur gitar para musisi dunia terkenal siap dikemas di Industri Music Miniature, kelurahan Sorogenen, kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta, Senin (7/1). Kerajinan berbahan kayu mahoni ini mampu memproduksi hingga 1000 miniatur gitar dalam berbagai bentuk untuk diekspor ke pasar Amerika Serikat dengan harga eceran 30-40 dollar amerika. TEMPO/Suryo Wibowo
Miniatur gitar para musisi dunia terkenal siap dikemas di Industri Music Miniature, kelurahan Sorogenen, kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta, Senin (7/1). Kerajinan berbahan kayu mahoni ini mampu memproduksi hingga 1000 miniatur gitar dalam berbagai bentuk untuk diekspor ke pasar Amerika Serikat dengan harga eceran 30-40 dollar amerika. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Yogyakarta Riyadi Ida Bagus Salyo Subali menargetkan nilai ekspor industri kreatif naik 10 persen. Nilainya dari US$ 220 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun pada 2013 menjadi US$ 242 juta atau sekitar Rp 2,89 triliun hingga akhir tahun 2014.

"Pada semester I sudah naik 3 persen dari tahun lalu menjadi US$ 226,6 juta (setara Rp 2,7 triliun)," katanya saat ditemui Tempo di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 16 September 2014. Menurut dia, nilai yang didapat berasal dari surat keterangan asal atau dokumen yang disertakan barang saat dikirim keluar. (Baca: Telkom Kembangkan Industri Digital Kreatif di Yogyakarta)

Sebelumnya Inspektur Jenderal Kemenperin Syarif Hidayat mengatakan, pada Juni 2014, nilai ekspor komoditas industri kreatif dari Yogyakarta berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar US$ 27 juta atau sekitar Rp 323 miliar.

Data yang dikeluarkan BPS itu, kata Riyadi, hanya berdasarkan data ekspor yang tercatat dari Bandara Adisucipto. Komoditas industri kreatif dari Yogyakarta melakukan ekspor sebagian besar dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Tanjung Priok, Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Juanda, dan Bali. "Yang lewat Adisucipto itu tidak banyak, hanya bergerak 2,5-5 persen dari US$ 220 juta," katanya.

Padahal ada 87 negara yang menjadi tujuan ekspor komoditas industri kreatif dari Yogyakarta. "Ada 102 komoditas yang diekspor dari 115 eksportir," kata Riyadi. Menurut Riyadi, tiga negara teratas adalah Amerika, Jerman, dan Jepang. Untuk di Jerman sendiri, minat paling banyak dari tekstil, kerajinan kayu, kerajinan batu, perak, dan kerajinan bambu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain menargetkan nilai ekspor meningkat, industri kreatif diharapkan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Yogyakarta. Sekarang ada sekitar 22 ribu pelaku industri kreatif dari 84.234 industri kecil menengah. "Kalau satu industri kreatif menggunakan empat tenaga kerja, ada 88.000 tenaga kerja, dan itu pasti terus berkembang," ujar Riyadi.

HUSSEIN ABRI YUSUF

Berita Terpopuler
Pasar Kecewa terhadap Susunan Kabinet Jokowi
Jadi Anggota BPK, Harry Azhar Mundur dari Golkar
Airport Tax Wajib Masuk Tiket
Asuransi Pertanian, Premi Petani Rp 180 Ribu/Ha  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri AHY Wisuda 702 Taruna STPN Yogyakarta

54 hari lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memberikan sambutan saat wisuda Sekolah Tinggi PertanahanNasional (STPN) Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Minggu 1 September 1024. Dok. ATR/BPN
Menteri AHY Wisuda 702 Taruna STPN Yogyakarta

Kementerian ATR/BPN telah melakukan pengelolaan pertanahan dan tata ruang dengan perkembangan terkini, salah satunya pemetaan kadastral menggunakan drone dan satelit.


Gebyar BCA Merah Putih Digelar di Candi Prambanan Yogyakarta

59 hari lalu

(Dari kiri) EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, Sutradara dan Penulis Naskah Pagelaran Musikal “Nusantara: Jiwa Surga Khatulistiwa
Gebyar BCA Merah Putih Digelar di Candi Prambanan Yogyakarta

Puncak acara Gebyar BCA Merah Putih Indonesia Banget! diakhiri dengan pagelaran musikal berjudul "Nusantara: Jiwa Surga Khatulistiwa" di Ramayana Ballet Prambanan. Pertunjukan ini menyajikan kisah pewayangan Indonesia yang disampaikan melalui tarian-tarian, lagu-lagu, dan musik tradisional dari berbagai daerah.


Presiden RI Resmikan Gedung Baru RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

59 hari lalu

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (tengah) didampingi oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, (kedua kiri), Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X, (ketiga kanan), Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, dr. Eniarti, (kedua kanan), Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), Budi Harto, (kanan) dan Komisaris UtamaHutama Karya, Yudo Margono (kiri) meresmikan RSUP Dr. Sardjito, Sleman, Yogyakarta, pada hari Rabu, 28 Agustus 2024. Dok. Hutama Karya
Presiden RI Resmikan Gedung Baru RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

Hutama Karya mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kapasitas dan memperkuat sistem pelayanan di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Hutama Karya memastikan bahwa rumah sakit ini tidak hanya megah secara fisik tetapi juga siap untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat dengan kualitas terbaik.


PNM Majukan Usaha Gerabah di Kasongan Yogyakarta

27 Agustus 2024

Foto bersama nasabah binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) , yang tergabung dalam program PNM Mekaar di Yogyakarta, 7 Agustus 2024. Dok PNM
PNM Majukan Usaha Gerabah di Kasongan Yogyakarta

Salah satu sektor usaha yang menjadi sasaran pelatihan adalah usaha gerabah, terutama di wilayah Kasongan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Yogyakarta Tambah 25 Warisan Budaya Takbenda, Jadi yang Terbanyak di Indonesia

28 Mei 2024

ari Bedhaya Bontit. Dok. Keraton Yogyakarta
Yogyakarta Tambah 25 Warisan Budaya Takbenda, Jadi yang Terbanyak di Indonesia

Yogyakarta memiliki sebanyak 180 karya yang terdaftar jadi warisan budaya sejak 2013 hingga 2023.


Cerita dari Kampung Arab Kini

21 April 2024

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

18 April 2024

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

12 Maret 2024

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.