TEMPO.CO, Jakarta - Harga patokan ekspor (HPE) crude palm oil (CPO) nasional turun seiring dengan harga referensi internasional yang juga turun. Harga referensi CPO US$ 810,63 per ton, turun sebesar 6,3 persen dari periode bulan sebelumnya, yaitu US$ 865,50 per ton.
Penurunan ini direspons Kementerian Perdagangan dengan merevisi HPE CPO sebesar US$ 739 per ton, turun 6,9 persen dibanding periode bulan sebelumnya yang sebesar US$ 794 per ton. "Sesuai Peraturan Menteri Keuangan, bea keluar CPO untuk September 2014 sebesar sembilan persen, turun dari 10,5 persen pada Agustus 2014," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Partogi Pangaribuan di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat, 29 Agustus 2014. (Lihat: Pemerintah Kaji Perubahan Struktur Bea Keluar CPO)
HPE ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50 Tahun 2014 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar pada Selasa, 26 Agustus lalu. Produk pertanian dan kehutanan yang dikenai bea keluar adalah CPO, biji kakao, kayu, dan kulit.
Penetapan HPE periode September mengikuti perkembangan harga nasional atapun internasional. Harga CPO menurun, namun keadaan sebaliknya terjadi pada komoditas biji kakao. Harga referensi biji kakao naik 3,5 persen menjadi US$ 3.199,18 per ton. Kenaikan ini berimbas naiknya HPE biji kakao menjadi US$ 2.894 per metrik ton. Kendati demikian, bea keluar biji kakao tidak berubah, yaitu 10 persen. (Baca: Kemendag: Eropa Tanggapi Positif CPO Indonesia)
PINGIT ARIA