TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan Eropa menanggapi positif crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah Indonesia. Hal ini disampaikan pembeli CPO dari Eropa yang ditemuinya beberapa waktu lalu.
"Saya bertemu dengan sekitar 300 buyers CPO. Mereka sempat khawatir isu lingkungan dari CPO Indonesia yang sempat beredar. Tapi mereka yakin, memang tidak semua CPO Indonesia bermasalah," kata Bayu saat ditemui di Jakarta, Selasa, 10 Juni 2014.
Lagi pula, menurut Bayu, mereka memang butuh CPO. “Tinggal bagaimana kita memperbanyak produksi CPO yang baik dan mengurangi yang bermasalah," ujar Bayu.
Menurut Bayu, jika pembeli dari Eropa menginginkan CPO yang tidak bermasalah lingkungan, Indonesia sudah siap menyediakan. Apalagi Indonesia telah memiliki sertifikasi CPO sendiri, yaitu Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Prasayarat sertifikat ini hanya berbeda 10 persen dari sertifikat CPO internasional, yaitu Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Indonesia merupakan produsen CPO sustainable terbesar di dunia. Dari 8,5 juta hingga 9 juta ton minyak sawit mentah berkelanjutan, 4,5 juta ton berasal dari Indonesia, dan 3 juta ton di antaranya diekspor ke Eropa. "Dari 30 juta ton produksi CPO Indonesia, jumlah itu memang masih sedikit. Tapi kita akan terus berusaha agar yang sustainable ini semakin tinggi," ujarnya.
Jika ini terus berjalan dan deal dengan 300 buyer tadi selesai, kata dia, Indonesia akan menjadi yang pertama dan terbesar di dunia untuk ekspor CPO sustainable. Sementara itu, tidak hanya minyak sawit yang perlu dipertanyakan isu lingkungannya, minyak jenis lain seperti minyak kedelai dan minyak zaitun juga menghadapi masalah lingkungan.
"Tapi itu kan tidak produksi di Indonesia. Jadi, fokus kita adalah di minyak sawit sebagai komoditas andalan ekspor kita," kata Bayu.
Sebelumnya, di negara-negara Uni Eropa sempat mempertanyakan soal isu lingkungan terkait dengan CPO Indonesia. Akibatnya, Bayu Krisnamurthi harus berangkat ke London untuk mengkampanyekan kembali CPO Indonesia dalam pertemuan tahunan RSPO beberapa waktu lalu.
INDRI MAULIDAR
Berita utama:
Jokowi-JK Bisa Kalah di Pilpres, Jika....
Dipuji Jokowi, Lurah Susan: Malu tapi Senang
Ketua Umum Partai Gerindra Belum Baca Surat DKP