TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri mengatakan nilai tukar rupiah melemah hingga 11.800 per dolar AS karena investor asing tidak memahami politik Indonesia. Menurut dia, pertarungan dua kandidat calon presiden yang cukup ketat membuat para investor cukup kaget.
"Mereka masih lihat siapa yang (akan) menang. Makanya dari Rp 11.300 tembus hingga Rp 11.600 per dolar AS, lalu ada pengumuman terkait trade balance sehingga ke level Rp 11.800 per dolar AS," kata Chatib di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu, 4 Juni 2014. (baca:Dalam Sepekan, Rupiah Rontok 311 Poin)
Menurut Chatib, kondisi anjloknya neraca perdagangan Indonesia pada April disebabkan oleh beralihnya konsumen crude palm oil (CPO) ke produk-produk lain. Namun kondisi defisit neraca perdagangan yang cukup besar itu menurut Chatib hanya bersifat sementara dan akan kembali membaik. "Sehingga kuartal II, current account deficit akan lebih rendah dibanding kuartal II 2013," ujarnya. (baca:Kuartal I, Ekspor Turun 2,63 Persen)
Penguatan dolar serta sentimen negatif dari ekonomi domestik membuat nilai tukar rupiah terus melemah. Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah kembali tergelincir mendekati level 11.900 per dolar Amerika Serikat. Sepanjang perdagangan pagi hingga siang tadi, rupiah bergerak liar di kisaran 11.850-11.895 per dolar AS.
Sebelumnya, ekonom dari PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan pelemahan nilai tukar regional dan defisit perdagangan dalam negeri masih menjadi penghambat penguatan rupiah. "Meski indeks dolar AS sempat melemah, laju pelemahan rupiah tidak terbendung," ujarnya, Rabu, 4 Juni 2014. (baca:Impor Ponsel Picu Defisit Neraca Perdagangan).
Rilis data inflasi yang melambat di Eropa tidak mampu mengerek mata uang euro. Pelaku pasar justru khawatir perlambatan inflasi zona euro memicu resesi baru. Pasalnya, pada saat yang sama, tingkat pengangguran justru turun tipis dari 11,8 persen menjadi 11,7 persen pada April lalu.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita lain:
Hal yang Akan Terjadi Jika Jins Tak Pernah Dicuci
Ditabrak Kereta, Direktur BNPB Kritis
Rekening Dana Kampanye Jokowi Hanya Tiga
SBY Sebut Kinerja Sepuluh Kementerian Buruk
PKB Bangkalan Bantah Dukung Prabowo
Gelar 'Revolusi Wangi' Trio Lestari Tanpa Jokowi
10 Langkah Menjaga Ginjal Tetap Sehat