TEMPO.CO, Surakarta - Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menyebut puncak arus mudik berkaitan erat dengan pembayaran tunjangan hari raya (THR) para karyawan. Menurut dia, jika pembayaran THR dan tunjangan lainnya mepet dengan Hari Raya Idul Fitri, bisa dipastikan terjadi puncak arus mudik yang ekstrem.
Sebab, pemudik akan pulang di waktu yang hampir bersamaan. Dia memperkirakan puncak arus mudik pada H-3 dan H-2. "Biasanya yang repot di perjalanan darat," katanya kepada wartawan di Surakarta, Sabtu, 31 Mei 2014.
Sebab, di jalur darat ada beberapa ruas jalan yang belum selesai diperbaiki. Misalnya, jalan tol keluar Cikampek sampai simpang Jomin. (Baca: Jalur Pantura Siap Dua Pekan Sebelum Lebaran)
Lalu jalan Tol Cikampek-Palimanan juga belum selesai diperbaiki. Titik kemacetan lainnya di jalan Tol Kanci-Pejagan. Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Kepolisian dan kepala dinas di daerah agar melakukan pagar betis yang lebih baik dari tahun lalu.
Untuk menghindari puncak arus mudik, dia menyarankan pemudik untuk mudik di luar puncak arus mudik. Dia memperkirakan tahun ini ada 30 juta orang yang akan mudik.
UKKY PRIMARTANTYO