TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan mempercepat pelaksanaan proyek gas laut dalam (Indonesian Deep Water Development/IDD) di Selat Makassar, Kalimantan Timur. Proyek milik PT Chevron Pacific Indonesia senilai US$ 12 miliar ini sebelumnya terhambat.
"Drill pertama akan dilakukan Chevron pada Juli 2014 mendatang," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung usai rapat koordinasi membahas kelanjutan proyek Chevron, Jumat malam, 30 Mei 2014.
Percepatan proyek pembangunan tersebut terlihat dengan telah dikirimnya seperangkat alat pengeboran dari Singapura menuju Bontang, Indonesia. Adapun percepatan pembangunan proyek dilakukan karena pemerintah yakin investasi Chevron menguntungkan Indonesia.
Setidaknya, menurut Chairul, ada tiga hal yang membuat pemerintah ingin proyek tersebut disegerakan. Pertama, pemerintah tergiur karena nilai investasi yang ditawarkan Chevron sangat besar. (Baca: BKPM-Chevron Bahas Investasi US$ 12 Miliar)
Perusahaan asal Amerika Serikat itu menawarkan US$ 12 miliar untuk membangun proyek hingga 2016 mendatang. "Kita (pemerintah) mencari US$ 1 miliar saja susah," tutur Chairul.
Kedua, dengan adanya investasi ini, pemerintah memperoleh pendapatan dari gas yang diproses Chevron. Meskipun enggan menyebutkan nilainya, Chairul memperkirakan pendapatan yang akan diterima oleh Indonesia sangat besar. (Baca: Chevron Lirik Potensi Panasbumi Gunung Geureudong)
Yang terakhir, kata Chairul, pemerintah mendapatkan gas hasil dari pengeboran Chevron. Dia menjelaskan, permintaan terhadap gas di Indonesia sangat tinggi. Dengan demikian, pendapatan berupa gas diharapkan dapat membantu industri di Indonesia.
Apalagi, menurut dia, saat ini hasil minyak di Indonesia semakin berkurang. Dia berharap tenaga gas bisa menjadi alternatif yang dapat dimanfaatkan.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Mahendra Siregar mengatakan pengeboran ini merupakan langkah ekspansi Chevron. Di daerah Bontang, kata dia, tidak ada perusahaan lain yang melakukan pengeboran serupa.
Dia pun menjelaskan bahwa proses perizinan tidak lama lagi akan diterima Chevron. Pemerintah tinggal memberikan persetujuan, maka Chevron akan segera melakukan pengeboran. “Perizinan ini akan selesai dengan cepat. Apalagi dalam rapat, penugasan telah dibagi sesuai dengan kewenangan kami,” ucap Mahendra.
PERSIANA GALIH
Berita terpopuler:
Cadbury Mengandung Babi Tak Beredar di Indonesia
Jaringan Jeblok, Telkomsel Diminta Beri Kompensasi
Banyak Libur, Harga Emas di Jakarta Turun