TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan belum menerima kabar kelanjutan minat Artha Graha Grup untuk mengerjakan proyek tanggul raksasa National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). "Dia (Artha Graha) pernah menyampaikan itu dan kepengin. Kalau cuma kepengin, tidak bisa ditanggapi apa-apa," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 2 April 2013. (baca: Pemerintah Seriusi Proyek Tanggul Raksasa)
Djoko mencontohkan, niat Artha Graha atas proyek NCICD seperti rencana pembangunan jalan tol Pantai Utara Jawa di atas laut. "Seperti tadi yang kamu sampaikan jalan tol di atas laut. Wong cuma ngomong kok ditanggapi, gimana sih."
Dia mengatakan, jika ada yang meminati pembangunan proyek infrastruktur, pemrakarsa hendaknya menanggapi dan mempelajari syarat-syarat yang ditentukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. (baca: Hatta: Jakarta Harus Bangun Tanggul Laut Raksasa)
Pertengahan November 2013, Artha Graha Grup pernah menyampaikan minatnya untuk masuk dalam proyek tanggul laut raksasa kepada Kementerian Pekerjaan Umum. "Mereka bilang kami boleh membantu tidak. Membantu itu artinya, karena idenya sama, kenapa tidak dibuat bersama-sama, dan kami oke saja," kata Djoko.
Djoko mengaku didatangi Direktur Utama PT Graha Banten Lampung Sejahtera Agung R. Prabowo yang mewakili Artha Graha untuk membicarakan proyek giant sea wall pada Rabu, 14 November 2013. Saat perusahaan milik Tommy Winata itu mengajukan konsep, Djoko mendapati kesamaan ide dengan pemerintah. Namun proyek ini belum diputuskan lantaran menunggu skema pendanaan yang tepat. "Yang berwenang memutuskan pendanaannya adalah presiden," ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Djoko mengatakan Artha Graha mengusulkan agar proyek itu tidak cuma didanai pemerintah. Pemerintah ditawari untuk menggarap skema kemitraan dengan swasta. "Supaya ada keuntungan bersama dari proyek tersebut," katanya.
Pembangunan tanggul raksasa di pantai utara Jakarta rencananya mulai dilakukan pada 2014. Proyek tersebut digagas pada masa kepemimpinan Fauzi Bowo. Tanggul raksasa ini dibangun untuk menanggulangi banjir di sisi utara Jakarta hingga seribu tahun. Selain menahan banjir, tanggul ini berfungsi sebagai penyedia air bersih.
ALI HIDAYAT
Berita Terkait
Ruas Tol Bawen-Ungaran Dibuka Jelang Pemilu
Ganti Rugi Tersendat, Menteri PU Panggil Lapindo
Pompa Ditambah, Banjir Waduk Pluit 'Dijinakkan'