TEMPO.CO, Jakarta - Bank Negara Indonesia rupanya sudah tidak berminat untuk mengakuisisi Bahana Pembina Usaha Indonesia (BPUI). Deputi Bidang Jasa Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan secara informal dirinya telah menerima pernyataan dari Direktur Utama BNI Gatot Suwondo. "Secara informal sudah bilang tidak berminat lagi, tapi saya akan minta surat resminya biar jelas," katanya di Kementerian BUMN, Senin, 17 Maret 2014.
Bila surat formal itu telah diterima, Gatot Trihargo mengatakan akan menawarkan BPUI ke pihak lain. "Kami akan aktif menjemput bola," katanya.
Seperti diketahui, BNI sudah menyatakan tertarik mengakuisisi PT BPUI sejak 2009. Namun, hingga kini, rencana itu belum terealisasi karena BNI masih menunggu BPUI dalam proses benar-benar sehat secara keuangan alias utang rekening dana investasi (RDI).
Sejak 1997, BPUI memiliki utang rekening dana investasi (RDI) senilai Rp 1,2 triliun. Utang RDI itu berasal dari utang pokok Rp 250 miliar dan beban bunga serta denda Rp 950,18 miliar. Pemerintah pernah berencana merestrukturisasi utang RDI dengan cara mengkonversi utang pokok menjadi penyertaan modal negara.
ANANDA PUTRI
Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita Bisnis Lainnya:
Genjot Produksi, Pertamina Belanja Rp 42,6 Triliun
Garuda Buka Rute Penerbangan Langsung Jakarta-Palu
Trik Pembuat Atribut Kampanye Hindari Caleg Penipu
Gangguan Kabut Asap Riau, Chevron Paling Merugi