TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Standard Chartered Fauzi Ichsan memperkirakan rupiah terus menguat hingga akhir tahun. Penguatan ini terjadi akibat optimisme investor melihat penurunan defisit neraca transaksi berjalan dari triwulan III ke triwulan IV 2013, dari US$ 8,5 miliar menjadi US$ 4 miliar.
"Rupiah akan menguat ke level Rp 11.300 hingga akhir 2014," kata Fauzi Ichsan, ekonom dari Standard Chartered, ketika ditemui usai acara seminar nasional bertema "Stabilitas Politik dan Ekonomi Sebelum dan Sesudah Pemilu" di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis, 6 Maret 2014. Rupiah disebutnya mulai stabil dan menguat setelah dampak dari kenaikan BI rate terasa pada neraca transaksi berjalan.
Fauzi mengatakan penurunan defisit neraca berjalan memicu timbulnya optimisme bahwa defisit tahun ini akan lebih rendah dibandingkan 2013. Tahun lalu, defisit transaksi berjalan berada di angka US$ 28,5 miliar. "Diperkirakan 2014 berada di bawah US$ 25 miliar," kata dia.
Fauzi memaparkan, penurunan defisit neraca berjalan tersebut akan menjadi faktor penguatan nilai tukar rupiah 2014. Sebab, kondisi tersebut membuat kebutuhan untuk membiayai defisit mengecil. "Ini memicu optimisme investor membaik sehingga rupiahnya menguat," ucapnya.
MAYA NAWANGWULAN
Berita Lain:
Pelawak Jojon Tutup Usia
Jojon Meninggal, Dorce Datangi RS Premier
Jojon Meninggal, Ini Kesan Pelawak Doyok