TEMPO.CO, Manila – Hancurnya Filipina akibat terjangan topan Haiyan pada 8 November lalu membuat sebagian besar wilayahnya mengalami kerusakan yang sangat parah. Sejumlah rumah, sekolah, jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya menunggu perbaikan.
Kepada Reuters, Sekretaris Perencanaan Ekonomi Filipina, Arsenio Balisacan, menyebutkan, setidaknya dibutuhkan dana sebesar US$ 5,8 miliar (setara dengan Rp 67 triliun) untuk membangun kembali Filipina yang porak-poranda.
Taksiran ini ia sampaikan dalam sebuah pernyataan di hari Selasa, 19 November 2013. Mengingat besarnya dana yang diperlukan, Balisacan menuturkan, mungkin pemerintah Filipina akan mencari pinjaman dengan bunga lunak dari badan-badan pembangunan.
Jika pemerintah berhasil menyebarkan sumber daya untuk rekonstruksi pasca-topan, ia yakin, ekonomi Filipina akan tumbuh dengan cepat. Fundamental ekonomi negara yang kuat akan tetap utuh.
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Berita Terpopuler :
Disuruh Minta Maaf, Ini Jawaban PM Australia
Kicauan Lengkap SBY di Twitter Soal Penyadapan
Jokowi: Sadap Saya, yang Terdengar Blok G & Pluit
Australia Tanggapi Serius Kemarahan Indonesia
Ini 4 Jam Perjalanan Novi Amilia dan Sopir Taksi