TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk tahun ini bakal lebih besar dari angka yang ditetapkan pemerintah. Hal itu disebabkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah akibat gejolak ekonomi global.
"Subsidi BBM bisa lebih dari Rp 200 triliun karena nilai tukar rupiah melemah. Kalau volume, masih bisa dikendalikan," kata Bambang di acara Economy Outlook 2014 di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta Senin, 18 November 2013.
Pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi BBM dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2013 sebesar Rp 199,9 triliun. Anggaran tersebut untuk volume BBM sebanyak 48 juta kiloliter.
Anggaran itu ditetapkan dengan patokan nilai tukar rupiah sebesar Rp 9.600 per 1 US$. Akibat gejolak ekonomi, nilai tukar diprediksi akan berada di angka Rp 10.425 per 1 US$.
Adapun dalam APBN 2014, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 210,7 triliun untuk kuota BBM sebanyak 48 juta kiloliter. Anggaran subsidi BBM 2014 menggunakan patokan kurs Rp 10.500 per dolar Amerika dan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) US$ 105 per barel.
Dari total subsidi tersebut, pemerintah akan menyalurkan Premium sebanyak 32,46 juta kiloliter, minyak tanah 900 ribu kiloliter, dan solar sebanyak 14,6 juta kiloliter. Anggaran subsidi tersebut juga memasukkan rata-rata alpha BBM tertimbang, subsidi LPG 3 kilogram, pajak pertambahan nilai (PPN) atas BBM jenis tertentu, serta kekurangan subsidi pada 2010-2013.
Menurut Bambang, program konversi minyak ke gas dan kebijakan penggunaan biofuel harus digarap dengan serius. Menurut dia, hal itu penting untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan yang sebagian besar disumbang oleh tingginya impor migas.
"Ini momentum agar konversi digarap serius. Karena jika menggunakan kebijakan menaikan harga, itu akan sangat sensitif sekali. Sulit menaikkan harga BBM pada tahun depan," kata Bambang.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Terpopuler
Berharga 1 Triliun, Ini Isi Rumah Baru Beckham
Samad: Uang Organisasi Kok di Tempat Pribadi
Ups, Muncul Fenomena Tukar Pasangan atau Swinger
Australia Sadap Telepon Presiden SBY 15 Hari