TEMPO.CO, Kutai Kartanegara - Sekitar 100 nelayan di Dusun Benati, Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, sudah tiga hari ini tak melaut. Kapal-kapal mereka hanya tertambat di muara Sungai Benati dan tak diperbolehkan menuju laut.
"Kami tak boleh keluar, di muara dijaga dua kapal pengamanan rig carlie," kata Agus Tan, nelayan di Dusun Benati, kepada Tempo, Senin, 11 Nopember 2013.
Rig carlie adalah sebutan warga dusun dan kampung-kampung terdekat kepada rig Raissa TN-C414 di Lapangan Tunu Blok Mahakam. Dusun Benati merupakan dusun terdekat dari rig yang menyemburkan gas milik PT Total Indonesie E & P.
Di dusun ini, seluruh warganya berprofesi sebagai nelayan. Jika melaut, para nelayan pasti melintasi laut yang kini dijaga patroli dari PT Total.
"Sudah tiga hari ini kami tak melaut. Kalau memaksa, pasti dikejar kapal patroli dan tak dibolehkan masuk area kami mencari ikan dan udang," kata Yusuf, warga lainnya.
Menurut dia, bulan-bulan ini sebenarnya merupakan masa udang melimpah. Namun, karena kebocoran gas berbahaya itu, nelayan tak bisa berbuat banyak.
Dusun Benati tepatnya di RT 9 Desa Sepatin. Jaraknya sekitar 4 kilometer dari mulut muara Sungai Benati. Ada sekitar 200-an kepala keluarga hidup di sepanjang Sungai Benati ini.
FIRMAN HIDAYAT (BALIKPAPAN)
Berita terpopuler
Cerita Lengkap Megawati tentang Karier Jokowi
Marzuki: Tempo, Nanti Ketemu di Surga atau Neraka
Marzuki Alie: Kalau Suapnya Rp 1 T Baru Sebanding
Menteri UKM: Rakyat Tak Tahu Terima Kasih
Anak Pejabat yang Berurusan dengan Aparat
Misteri Bungker Kuno di Solo Mulai Terkuak
Ayu Ting Ting Hamil 7 Atau 4 Bulan?