TEMPO.CO, Jakarta -Perubahan sistem impor dari kuota menjadi harga referensi tak hanya ditetapkan untuk daging sapi tapi juga dua komoditas hortikultura yakni bawang merah dan cabai rawit segar. Ketentuannya diatur melalui Peraturan Menteri Perdagangan nomor 47 tahun 2013 dan Peraturan Menteri Pertanian nomor 86 tahun 2013.
"Jika harga bawang merah dan cabai rawit di bawah harga referensi maka impor kita tunda sampai harga kembali normal, sebaliknya jika naik hingga melampaui harga referensi impor kita buka," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dalam penjelasannya kepada wartawan di Jakarta, Selasa 3 September 2013.
Hanya saja, harga referensi itu masih dalam kajian tim pemantau harga hortikultura yang anggotanya terdiri dari Kementerian Perdagangan instansi lain termasuk Kementerian Pertanian. Nantinya jika sudah diputuskan, harga referensi ini akan dicantumkan dalam lampiran peraturan menteri.
Gita menyatakan, sebenarnya ada 38 produk hortikultura yang masih diimpor oleh Indonesia. Namun, hanya cabai dan bawang merah yang impornya dibatasi harga referensi dengan pertimbangan fluktuasi harganya berpengaruh cukup signifikan terhadap inflasi. "Produk lain akan dihilangkan restriksinya, namun tetap kita awasi," ujarnya.
Pengajuan izin hortikultura, menurut Gita menggunakan sistem periodisasi per semester dengan masa berlaku izin yang sama. Khusus untuk bawang merah dan cabai rawit permohonan izin impor dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan masa berlaku selama tiga bulan.
Ketentuan lain dalam peraturan ini adalah kewajiban bagi para importir untuk merealisasikan setidaknya 80 persen dari akumulasi izin impor selama selama periode yang disetujui. "Kita akan pantau dan evaluasi terus, jika importir tidak melaksanakan kewajiban itu sesuai ketentuan, maka statusnya akan kita bekukan sebagai importir terdaftar," kata Gita.
Sementara, Menteri Pertanian Suswono menyatakan bahwa tugas pokok kementeriannya dalam impor produk hortikultura hanya sebatas masalah teknis melalui Badan Karantina. "Kita hanya awasi dalam segi keamanan pangan saja," ujarnya.
PINGIT ARIA
Berita Terpopuler
Briptu Rani: Keramahan Saya Disalahartikan
Jusuf Kalla: Jokowi Harus Nyapres
Sengman Pernah Hadir ke Wisuda Anak SBY?
Relokasi Blok G Cepat, Jokowi Tungguin Tukang Cat
Disebut Terkait Impor Sapi, Dipo Alam Berkelit