TEMPO.CO, Jakarta - Adanya aksi borong saham menjelang akhir sesi berhasil menyelamatkan indeks dari koreksi tajam dua hari berturut-turut.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini menguat 58,63 poin (1,48 persen) ke level 4.026,47. Indeks, yang di sesi pertama melemah tajam, berhasil melawan arah bursa regional yang mayoritas ditutup di zona merah memfaktorkan sentimen negatif ketegangan antara Amerika Serikat dan Suriah.
Analis dari PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, mengatakan keluarnya kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membolehkan emiten untuk melakukan pembelian kembali (buyback) tanpa melalui RUPS disambut positif oleh investor. "Kepercayaan diri pelaku pasar meningkat sehingga memicu aksi beli."
Kebijakan OJK kemudian diikuti oleh aksi buyback saham oleh emiten-emiten BUMN dan swasta sehingga beberapa saham berkapitalisasi besar dan saham-saham BUMN kembali terkerek naik. Langkah OJK itu cukup melegakan pasar, mengingat koreksi tajam dalam sepekan terakhir hampir mencapai 9 persen.
Di sisi lain, harapan positif pasar juga diarahkan pada pertemuan antara pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan OJK yang akan diadakan hari ini untuk membahas penyelamatan pasar keuangan. "Diperkirakan BI akan mengumumkan kembali kenaikan suku bunga acuan untuk meredakan tekanan jual," kata Purwoko.
Meski demikian, lebarnya rentang pergerakan indeks mengirimkan sinyal bahwa penguatan yang terjadi hanya sementara. Hal itu dikarenakan secara fundamentalnya ekonomi dalam negeri masih lemah, serta buyback emiten tidak mungkin dilakukan setiap hari.
"Posisi terendah IHSG dalam perdagangan yang mencapai level 3.837 belum bisa disebut sebagai bottom dari tren koreksi yang terjadi belakangan ini," ujar Purwoko.
Saham yang berpindah tangan hari ini mencapai 5,9 miliar lembar saham senilai Rp 7,5 triliun dengan frekuensi 223,3 ribu kali transaksi. Sebanyak 154 saham menguat, 125 saham naik, dan 74 lainnya tak berubah. Asing mencatat penjualan bersih Rp 950 miliar.
PDAT | M. AZHAR