TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan ada 15 maskapai yang bakal beroperasi di Bandara Internasional Kualanamu. "Sembilan di antaranya merupakan maskapai nasional," kata Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Djoko Murjatmodjo, di kantornya, Senin, 22 Juli 2013.
Sembilan maskapai nasional tersebut adalah Susi Air, Wings Air, Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Sky Aviation, AirAsia Indonesia, Mandala Airlines, dan Citilink Indonesia. Sementara itu, enam maskapai asing yang akan melakukan penerbangan dari dan menuju Kualanamu adalah Mihin Lanka Airlines (Sri Lanka), Malaysia Airlines, AirAsia Berhad, Firefly Airlines (Malaysia), Silk Air, dan Singapore Airlines.
Kementerian Perhubungan mulai mengoperasikan bandara tersebut pada 25 Juli mendatang. Bandara Internasional Kualanamu akan menggantikan Bandara Internasional Polonia, Medan. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti Singayuda Gumay, menjelaskan, Bandara Internasional Polonia secara teknis tidak dapat dikembangkan lagi karena keterbatasan wilayah. "Tingkat kepadatan bandara juga sangat tinggi," ucapnya.
Herry menuturkan, terhitung pukul 00.01 WIB pada 25 Juli 2013, Bandara Kualanamu resmi beroperasi dengan three code letter KNO. Bandara Internasional Kualanamu dengan luas area 1.365 hektare itu memiliki panjang landasan 3.750 x 60 meter yang dapat didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 747-400 dan Airbus A380.
Herry mengatakan, terminal penumpang tahap pertama Bandara Internasional Kualanamu dapat menampung delapan juta penumpang per tahun. Terminal tersebut memiliki luas 118.930 meter persegi.
MARIA YUNIAR