TEMPO.CO, Jakarta - Aksi beli investor terhadap saham-saham konstruksi menjadi katalis bagi indeks saham untuk meneruskan reli penguatan.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini ditutup naik 26,84 poin (0,53 persen) ke level 5.060,010. Sempat meluncur di zona merah pada awal perdagangan seiring liburnya bursa regional, indeks lalu berbalik arah dan ditutup menguat.
Saham Surya Semesta Internusa memimpin kenaikan indeks dengan menguat 5,1 persen ke Rp 1.660 per lembar saham, disusul Alam Sutera Realty yang naik 3,8 persen ke Rp 1.090 per lembar dan Bumi Serpong Damai yang naik 3,5 persen ke Rp 1.790 per lembar.
Analis dari PT Millenium Danatama Sekuritas, Probo Sujono, menyatakan, animo beli investor pada saham-saham sektor konstruksi didorong oleh kinclongnya kinerja emiten pada kuartal pertama 2013. "Investor menilai harga saham sektor konstruksi bisa meningkat 20-30 persen sampai akhir tahun," kata Probo.
Ekspektasi investor terhadap sektor konstruksi dipicu oleh dua hal, yaitu tingginya permintaan dari dalam negeri dan meningkatnya pendapatan masyarakat. Selama permintaan masyarakat masih tinggi, sektor ini masih sangat prospektif, bahkan sampai 10 tahun ke depan.
Menurut Probo, indeks saham tidak terlalu terpengaruh dengan adanya aksi demonstrasi Hari Buruh. Transaksi dan sentimen di pasar memang cenderung minim karena bursa Asia libur. "Namun, liburnya bursa regional justru membuat bursa Jakarta menjadi pilihan investor asing," kata Probo.
Saham yang berpindah tangan hari ini sebanyak 6 miliar lembar saham senilai Rp 6,5 triliun dengan frekuensi 157,9 ribu kali transaksi. Sebanyak 163 saham menguat, 118 saham turun, serta 85 lainnya stagnan. Asing mencatat pembelian bersih Rp 7,2 miliar.
PDAT | M. AZHAR