TEMPO.CO, Jakarta - Sempat tertatih-tatih pada awal perdagangan, indeks akhirnya berhasil menembus level psikologis 5.000 untuk pertama kalinya sepanjang sejarah bursa. Saham-saham properti dan aneka industri menjadi pendorong indeks kembali mencetak rekor tertinggi baru.
Pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2013, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup menguat 13,985 poin (0,28 persen) ke level 5.012,638. Ini merupakan kenaikan yang ketiga kalinya secara beruntun minggu ini.
Analis dari PT Batavia Prosperindo Sekuritas, Julio Parningotan, menjelaskan, musim pembagian dividen emiten pada bulan ini masih menjadi pemicu kenaikan IHSG. Animo beli dari investor asing yang masih cukup besar seiring berlimpahnya likuiditas di pasar--dampak dari kebijakan stimulus moneter Amerika Serikat (QE3)--membuat dana asing terus mengalir ke bursa domestik.
Saham pelat merah (BUMN), seperti Bank BRI (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), dan Perusahaan Gas Negara (PGAS), kembali menjadi incaran pemodal karena biasa membayar dividen yang cukup besar sekitar 30-50 persen dari laba perusahaan. “Sementara PT Telkom (TLKM) mengalami aksi ambil untung setelah naik cukup kencang dalam dua hari terakhir,” tuturnya.
Kekhawatiran investor terhadap kebijakan bahan bakar minyak bersubsidi tidak membuat mereka turut memburu saham. Sebab, wacana kenaikannya hanya untuk kendaraan pribadi, untuk angkutan umum tidak. “Hal ini akan berdampak positif karena akan mengurangi defisit anggaran belanja pemerintah,” ucap Julio.
Direvisinya pertumbuhan dunia oleh Lembaga Moneter Internasional justru menguntungkan pasar finansial domestik. Indonesia akan tetap menjadi pilihan berinvestasi para pemodal asing karena ekonomi domestik masih konsisten tumbuh di atas 6 persen, di tengah terkontraksinya ekonomi kawasan Eropa dan rendahnya suku bunga di Amerika.
Saham yang berpindah tangan mencapai 6,39 miliar lembar, dengan nilai Rp 6,7 triliun, serta frekuensi 141,9 ribu kali transaksi. Harga 131 saham naik, 125 saham turun, serta 116 saham lainnya stagnan. Investor asing kembali mencatat pembelian bersih Rp 410 miliar.
Saham-saham yang menopang kenaikan indeks kali ini, antara lain PGAS yang naik 3,4 persen menjadi Rp 6.150, BBRI naik 1,8 persen ke Rp 8.650, BMRI menguat 1,4 persen ke Rp 10.750, serta Astra International (ASII) juga menguat 1,3 persen menjadi Rp 7.750 per saham.
Dari kawasan regional, bursa Tokyo sore ini ditutup melemah 1,22 persen, bursa Hong Kong turun 0,26 persen, bursa Australia terkoreksi 1,65 persen, serta bursa Seoul juga tergelincir 1,24 persen. Sedangkan bursa Singapura menguat 0,15 persen dan bursa Shanghai naik 0,17 persen.
VIVA B. KUSNANDAR