TEMPO.CO, London - Pemerintah Amerika Serikat mencatat bahwa jumlah tenaga kerja di negeranya bertambah 88 ribu orang pada Maret 2013. Kenaikan angkatan tenaga kerja ini merupakan yang terendah dalam sembilan bulan terakhir. Bahkan, jauh lebih rendah dari ekspektasi para analis yang memprediksi kenaikan jumlah tenaga kerja bisa mencapai 200 ribu orang.
Pada Maret lalu, tingkat pengangguran di Amerika Serikat tercatat turun menjadi 7,6 persen dari semula 7,7 persen pada Februari. Berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat, sektor retail kehilangan 24 ribu tenaga kerja pada bulan Maret. Hal ini memicu jumlah kenaikan tenaga kerja yang terbatas. Bulan lalu, sektor layanan pos kehilangan 12 ribu tenaga kerja.
"Ekonomi Amerika Serikat baru saja menghadapi benturan ekonomi yang sangat cepat. Ketika kenaikan jumlah angkatan kerja mencapai di bawah 100 ribu oramh, Anda seharusnya mulai khawatir," kata ekonom dari Capital Economics, Paul Dales, seperti dikutip dari laman BBC hari ini.
Sektor layanan bisnis dan kesehatan mencatatkan kinerja yang lebih baik. Sektor layanan bisnis menambah jumlah tenaga kerja sebesar 51 ribu orang, sementara angkatan kerja baru di sektor kesehatan mencapai 23 ribu orang.
Jumlah pengangguran di Amerika Serikat pada bulan Maret mencapai 11,7 juta orang. Tingkat pengangguran pada pria mencapai 6,9 persen sementara tingkat pengangguran wanita mencapai 7 persen. Tingkat pengangguran usia muda, pria dan wanita, mencapai 24,2 persen atau satu dari empat orang. Amerika Serikat membutuhkan tambahan pekerjaan setidaknya sebanyak 90 ribu tiap bulan untuk mengimbangi pertumbuhan populasi.
Data mengenai angkatan kerja ini muncul setelah adanya laporan bahwa pemulihan ekonomi Amerika terus berlanjut. Dalam beberapa pekan terakhir, permintaan pada sektor manufaktur di Amerika naik signifikan sementara sektor perumahan masih dalam pemulihan.
BBC | ANANDA TERESIA