TEMPO.CO, Jakarta - Terapresiasinya sebagian mata uang regional terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan naiknya harga saham di bursa domestik mampu menopang rupiah dari kejatuhan. Alhasil, nilai tukar rupiah hari ini ditutup menguat tipis 2 poin ke level 9.737 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Lindawati Susanto mengemukakan mulai meredanya kekhawatiran di Eropa selepas disetujuinya penyelamatan perbankan Siprus membuat tekanan dolar AS terhadap rupiah sedikit mereda. Namun, masih adanya ketidakpastian dari faktor global seiring melemahnya euro ke US$ 1,28 membuat rupiah tetap tertahan di atas 9.700 per dolar AS.
Kendati masalah Siprus sudah dapat terselesaikan, ketidakpastian di Eropa masih akan tetap bergulir. Butuh waktu yang lama bagi ekonomi kawasan Benua Biru untuk bisa pulih. “Akan tetapi memburuknya kondisi di Eropa tahun ini tidak akan lama dan separah seperti sebelumnya, karena Siprus hanya sebuah negara kecil,” tuturnya.
Dari faktor domestik, kinerja ekspor yang masih mengalami pelambatan serta inflasi tinggi masih menjadi kendalai bagi penguatan rupiah. Namun, ekspektasi akan terjadinya deflasi di bulan ini mampu menjadi katalis positif bagi mata uang lokal. Inflasi Maret lalu memang tergolong tinggi, namun lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
Selama kondisi perekonomian saat ini bisa terjaga dan tidak ada hal yang luar biasa, rupiah masih akan berada di sekitar 9.700 per dolar AS. Bank Indonesia sepertinya juga masih nyaman mata uangnya berada di level ini.
Masuknya aliran dana asing ke pasar finansial sepertinya masih bisa menjadi pendorong apresiasi rupiah di tengah kondisi global yang tidak menentu. Fundamen yang bagus serta prospek ekonomi domestik yang masih menjanjikan menjadi daya tarik para investor untuk berinvestasi di Indonesia.
Yang perlu diperhatikan adalah aliran dana asing yang masuk bisa langsung ke sektor riil, bukan hanya di pasar finansial seperti di bursa saham dan pasar obligasi yang sifatnya hanya sementara. “Mudah datang dan pergi,” katanya.
VIVA B. K
Berita terpopuler lainnya:
'Postingan Idjon Djanbi Tak Bisa Dipertanggungjawabkan'
Misteri Selongsong Peluru di Cebongan
Pati, Kota Seribu Paranormal
Bambang Pamungkas Pensiun dari Timnas Indonesia