TEMPO.CO, Jakarta - Naiknya harga-harga saham di bursa Asia berhasil mendorong apresiasi sebagian mata uang regional, termasuk rupiah. Optimisme atas kesepakatan dana talangan (bailout) bagi Siprus senilai 10 miliar euro mampu meningkatkan animo pelaku pasar terhadap aset-aset yang berimbal hasil tinggi pada negara berkembang di Asia.
Alhasil, nilai tukar rupiah di transaksi pasar uang hari ini berhasil menguat tipis 3 poin (0,03 persen) ke level 9.731 per dolar Amerika Serikat.
Pengamat pasar uang dari PT Harvest International Futures, Ibrahim, mengatakan, meredanya kecemasan terhadap Siprus membuat supremasi dolar AS terhadap rupiah juga terbatas, membuat mata uang lokal berhasil menguat tipis. “Namun, apresiasi rupiah saat ini hanya bersifat sementara,” ucapnya.
Setelah masalah Siprus berlalu, ada kemungkinan masalah di Spanyol dan Italia akan kembali muncul ke permukaan. Tingginya angka pengangguran bisa menjadi masalah baru bagi Negeri Matador.
Preseden buruk penyelamatan di Siprus dikhawatirkan akan diterapkan di Spanyol dan Italia bila kembali mengalami masalah. Dana nasabah perbankan Siprus di atas 100 ribu euro dibekukan untuk menyelesaikan utang dan memperbaiki modal dari Popular Bank of Cyprus. Padahal, sebelumnya, deposito di atas 100 ribu euro hanya akan dikenakan pajak sebesar 9,75 persen. “Ini yang mencemaskan pasar,” tutur Ibrahim.
Dari faktor domestik, adanya lelang Surat Utang Negara (SUN) dengan target indikatif Rp 7 triliun turut menopang rupiah tidak melemah terlalu jauh. Masuknya dana asing ke pasar obligasi dan bursa saham membantu rupiah kembali mendekati level 9.700 per dolar AS.
Namun, Ibrahim menambahkan, penguatan rupiah ini tidak akan berlangsung lama, ancaman lonjakan inflasi serta kecemasan defisit perdagangan maupun defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara akan membebani apresiasi rupiah. Ditambah lagi kondisi saat ini akhir bulan, jadi kebutuhan dolar AS dari para pengusaha cenderung meningkat untuk membiayai impor.
Dari kawasan regional, dolar Singapura menguat 0,26 persen, won Korea Selatan naik 0,47 persen, serta ringgit Malaysia juga terapresiasi 0,17 persen. Sedangkan bath Thailand melemah 0,17 persen, dan peso Filipina juga susut 0,27 persen.
PDAT | VIVA B. K